Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi kecelakaan di Jalur Klemuk, Kota Batu. (IDN Times/Istimewa)

Malang, IDN Times - Jalur Klemuk Songgoriti di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu ternyata sering menjadi tempat kecelakaan. Maklum, jalur di sana berupa medan menurun yang ekstrem. Oleh karena itu, di sana dibuatkan jalur evakuasi bagi kendaraan yang mengalami rem blong. Bahkan, ada juga relawan yang mengarahkan kendaraan yang mengalami masalah pengereman.

Meski begitu, kecelakaan kerap tak bisa dihindarkan. Salah satunya kecelakaan maut yang melibatkan satu truk pengangkut sapi, minibus, dan empat sepeda motor pada Selasa (15/05/2023) pukul 16.30 WIB. Salah satu saksi mata yang juga relawan Jalur Klemuk Songgoriti menceritakan bagaimana horornya kecelakaan yang telah menewaskan 3 orang tersebut.

1. Diduga truk pengangkut sapi ingin memotong jalur yang lebih cepat dari Pujon ke Kota Batu

Kondisi lokasi kecelakaan perempatan Jalur Klemuk Songgoriti pada Selasa malam. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Truk pengangkut sapi yang ditumpangi tiga orang asal Kediri atas nama Nasrullah (25), Imam Maki (35), dan Anggi Diska (22) dengan plat nomor AG 9915 VI diduga ingin mempercepat perjalanan dari arah Pujon ke Kota Batu dengan melewati Jalur Klemuk Songgoriti sekitar pukul 16.30 WIB. Jalur ini memang kebih cepat daripada melewati Jalur Payung di Jalan Brigadir Jenderal Mohammad Manan, Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu yang memutar. Namun Jalur Klemuk terkenal ekstrem karena berupa turunan yang sangat curam.

Benar saja, saat akan memasuki perempatan Jalur Klemuk Songgoriti, truk tersebut mengalami rem blong. Sehingga Nasrullah sebagai sopir tidak bisa mengendalikan truk yang mengangkut 3 ekor sapi.

"Ketika kejadian, beberapa relawan yang ada di posko Klemuk sudah mengarahkan pengemudi truk untuk membelokkan kendaraannya ke jalur penyelemat. Tapi truk tetap lurus hingga melewati jalur penyelamat tersebut," terang relawan Posko Klemuk yang ada di lokasi saat kejadian, Gandi Kusumo (55) saat dikonfirmasi pada Rabu (17/05/2023).

Gandi menduga, sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya karena berat muatannya membuat truk sempat oleng ke kanan san ke kiri. Sehingga terus melaju meskipun sudah menabrak minibus dan 4 kendaraan sepeda motor yang ada didepannya. Truk baru berhenti setelah menabrak pohon di perempatan Jalur Klemuk membuat truk berwarna kuning tersebut terbalik ke kanan.

2. Warga menduga truk sudah berada dalam gigi satu, tapi tidak berhasil berhenti saat di Jalur Klemuk

Editorial Team

Tonton lebih seru di