Ilustrasi virus corona (COVID-19). IDN Times/Rochmanudin
Dapur umum telah didirikan di tanah lapang yang tidak jauh dari pondok. Lapangan itu di set up menjadi pusat dapur umum yang berstandar kesehatan. Demikian pula mini hospital, telah didirikan sejak beberapa hari lalu oleh Pemkab Banyuwangi.
Heru mengatakan, menyiapkan 18.000 konsumsi tiap hari bukan hal mudah. Apalagi makanan harus memenuhi standar kesehatan yang telah diatur jumlah kalori dan higienisitasnya.
"Karena itu sesuai arahan Ibu gubernur, Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi memenuhi kebutuhan logistik pondok. Kami semua bahu-membahu menangani pondok pesantren ini. Dari kementrian, pemprov, pemkab, TNI/Polri, dan semua pihak yang membantu penanganan di sini," kata Heru.
Dia mengatakan, selama tiga hari hingga Kamis (3/9/2020) ini, Pemprov Jatim membantu menyediakan makan untuk sarapan. Sedangkan makan siang dan malam disediakan Pemkab Banyuwangi.
"Sementara mulai Kamis besok sudah akan ada pemilahan dapur. 3.000 porsi akan disiapkan TNI, 1.500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1.500 porsi dari Pemkab Banyuwangi. Setiap harinya akan seperti itu, jadi bisa cepat. Karena memang 6.000 per waktu makan adalah jumlah yang besar, jadi membutuhkan banyak tenaga," kata mantan bupati Tulungagung tersebut.