ilustrasi otak manusia (pixabay.com/VSRao)
Setelah hampir setahun sakit kepala Sherlyna tak kunjung pulih, keluarga akhirnya membawanya ke RS Islam Aisyiyah Malang pada Juli 2023. Setelah dilakukan CT Scan, ternyata diketahui jika siswi SMA ini mengalami peradangan pada selaput otak. Hal ini membuatnya harus menjalani rawat inap selama 10 hari.
"Dugaan penyebabnya mungkin kena benturan di stadion. Kondisi ini membuat dia tidak bisa berpikir berat, karena kalau dipaksa akan langsung pusing. Bahkan saat menyisir rambut saja tidak boleh sampai ditarik-tarik," beber Uun.
Dampak radang otak ini ternyata sangat signifikan bagi kehidupannya, ia seringkali susah mengingat guru dan teman-teman satu sekolahnya saat datang menjenguk dirinya. Ia bahkan sering lupa lokasi-lokasi favorit saat nongkrong dulu.
"Kadang bahkan di lari kalau ada orang datang karena dia merasa tidak kenal, padahal itu kerabatnya sendiri. Tapi baru ingat kalau dikenalkan kembali," ungkapnya.
Aktivitasnya juga lebih sering di rumah karena kondisi yang kurang stabil, padahal ia dulu adalah anak yang aktif bersosial. Ia juga sering mengalami kesulitan tidur karena tiba-tiba terbangun karena merasa pusing dan mual. Kondisi ini mempengaruhi prestasi akademiknya karena harus sering absen beberapa bulan akibat kondisinya. Ia diketahui merupakan siswi Kelas XII Jurusan Perkantoran SMK PGRI 6 Malang.
"Untungnya pihak sekolah memahami kondisi Sherly saat ini. Tapi dia masih berusaha mengikuti pembelajaran meskipun ada penurunan nilai akademik, karena dia bertekad haris lulus tahun ini," tuturnya.