Putus Cinta, Remaja Banyuwangi Minum Arak Dioplos Sampo

Banyuwangi, IDN Times - Apa yang dilakukan oleh remaja asal Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, ini tak patutu ditiru. Nyawa remaja 17 tahun ini nyaris melayang gegara meneguk minuman alkohol yang dioplos dengan sampo.
1. Mulut berbusa, tergeletak sekarat
Berdasarkan informasi yang diterima IDN Times, tindakan tersebut dilakukan oleh remaja berinisial RAP pada Jumat (10/2/2023). Mulutnya mengeluarkan busa dan dinyatakan overdosis oleh medis. Beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan.
Kapolsek Genteng, Kompol Sudarmaji mengatakan, peristiwa overdosis remaja tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Untungnya, ada seorang Satpam yang menemukannya. Namun, dia ditemukan dalam kondisi tubuh tergolek sekarat.
"Dilaporkan ke pihak keluarga dan kemudian langsung dilarikan ke RSUD Genteng untuk mendapatkan pertolongan," kata Sudarmaji, Sabtu (11/2/2023).
2. Kejang-kejang, nyawa diujung jari

Selain busa yang keluar dari mulut remaja ini, tubuhnya juga kaku dan wajahnya mulai membiru. Sesekali remaja tersebut mengalami kejang-kejang. Dari bekasnya, diduga kuat RAP meminum miras jenis arak yang dicampur dengan sampo.
Ibunya pun hanya bisa meratapi kondisi anaknya yang sedang kejang-kejang tak sadarkan diri tersebut. Selama perjalanan ke RSUD, ibunya hanya menangis. "Kondisinya sudah kejang-kejang dengan mulut penuh busa. Kemungkinan over dosis minuman keras. Ibunya hanya menangis," jelasnya.
3. Dia diduga frustasi karena putus cinta

Penanganan pun segera dilakukan oleh petugas medis RSUD Genteng. Akhirnya HRP muntah-muntah dan tersadar. Ia pun kemudian bisa menjawab pertanyaan ibunya.
Belakangan terungkap bahwa alasan HRP meminum alkohol bercampur sampo ternyata gegara urusan asmara. Rupanya remaja ini baru saja diputuskan oleh perempuan yang dicintainya. "Waktu ditanya, dalam kondisi setengah sadar itu dia menjawab. Katanya habis minum alkohol dicampur sampo. Katanya depresi habis putus dengan pacarnya," pungkas Sudarmaji.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454