Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Shelva Reza Farisqi menjalani pemeriksaan kesehatan usai tiba dari Tiongkok. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times - Petugas medis Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan langsung memeriksa kesehatan dua mahasiswi asal Lamongan yang baru saja tiba dari Tiongkok, Selasa (4/2).

Keduanya adalah Iffa Maratus Shohibul Birri warga Desa Jetak, Kecamatan Paciran yang tercatat sebagai mahasiswi S2 di Universitas Tianjin Foreign Studies University, Tiongkok. Sedangkan satu lagi adalah Shelva Reza Farisqi, asal Desa Wanar, Kecamatan Pucuk yang menempuh pendidikan di Guangxi Overseas Chinese School. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan tes suhu tubuh, tensi darah, dan pemeriksaan lainnya di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemkab Lamongan. 

1. Ingin pastikan kondisi kesehatan kedua mahasiswi

Shelva Reza Farisqi saat menjalani tes kesehatan di Kantor Kesbangpol Lamongan. IDN Times/Imron

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan Sudjito mengatakan, pihaknya ingin memastikan kondisi kesehatan kedua mahasiswi itu. "Pemeriksaan kesehatan kepada mereka, di mana saat ini virus Corona awalnya dari sana (Tiongkok). Orang Indonesia yang baru datang dari sana akan menjalani pemeriksaan kesehatan seperti yang kami lakukan saat ini," terang Sudjito.

2. Dinyatakan sehat

Shelva Reza Farisqi saat menjalani tes kesehatan di Kesbangpol Lamongan. IDN Times/Imron

Dari hasil pemeriksaan medis, kedua mahasiswa dinyatakan sehat dan terhindar dari virus Corona. Selanjutnya, keduanya akan terus mendapatkan pendampingan kesehatan selama dua minggu berturut-turut. "Alhamdulillah hasilnya baik, kondisi kesehatan anaknya juga baik. Hanya saja sedikit mengalami kecapekan karena habis menempuh perjalanan yang jauh dari Tiongkok ke Indonesia," jelas Sudjito.

3. Dikarantina di rumah masing-masing selama 14 hari

Penyebaran virus Corona/CSSE Johns Hopkins

Usai menjalani pemeriksaan kesehatan, kedua mahasiswa tersebut juga akan menjalani karantina di rumah mereka masing-masing selama 14 hari. Mereka akan mendapatkan pengawasan dari dokter puskesmas tempat mereka tinggal.

"Keduanya akan dikarantina di rumah masing-masing, dilarang keluar selama 14 hari. Untuk memantau kesehatan mereka, petugas puskesmas di masing-masing kecamatan akan memantau perkembangan mereka," jelasnya.

4. Memutuskan pulang ke Indonesia karena takut ancaman virus Corona

(IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu menurut pengakuan Shelva, sebenarnya mereka tidak ingin pulang ke Indonesia. Namun karena virus Corona makin merebak di Tiongkok, dia akhirnya memutuskan pulang dengan biaya sendiri.

"Rencananya tidak ada niat balik ke Lamongan, tapi berhubung ada virus Corona jadi takut dan saya memutuskan balik," ungkap Shelva.

Editorial Team

EditorImron