Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Khofifah jajaki kerja sama dengan Bank Pembangunan Jerman untuk biaya SRRL di Gerbangkertosusila. Dok. Humas Pemprov Jatim.
Gubernur Khofifah jajaki kerja sama dengan Bank Pembangunan Jerman untuk biaya SRRL di Gerbangkertosusila. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Intinya sih...

  • Proyek SRRL Surabaya-Sidoarjo dan Jalur Ganda Wonokromo-Sepanjang disetujui percepatan realisasinya oleh Presiden Prabowo Subianto.

  • SRRL berada dalam tahap awal pelaksanaan, dengan fokus pada konstruksi jalur ganda dan elektrifikasi serta peningkatan fasilitas stasiun.

  • Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan transportasi kereta api perkotaan di kawasan Metropolitan Surabaya untuk membantu kepadatan arus lalu lintas dan pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.

Surabaya, IDN Times - Proyek Surabaya Regional Railways Line (SRRL) Surabaya-Sidoarjo dan Jalur Ganda Wonokromo-Sepanjang disetujui percepatan realisasinya oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya proyek ini diusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pemerintah pusat 14 Mei lalu.

Persetujuan itu ditandai dengan penerbitan surat Menteri Perhubungan nomor UM.006/4/17/MHB/2025 per tanggal 13 Juni 2025 perihal Konfirmasi Pelaksanaan Kegiatan Surabaya Regional Railway Line, dengan tembusan kepada Gubernur Jawa Timur.

“Kepastian ini kami sampaikan setelah kami mendapatkan jawaban dari Kementerian Perhubungan bahwa permohonan kami untuk percepatan proyek SRRL dan juga jalur ganda kereta api Sepanjang-Wonokromo disetujui akan akan dipercepat untuk segera direalisasikan,” ujar Khofifah, Jum'at (4/7/2025).

Khofifah menjelaskan, SRRL saat ini berada dalam tahap awal pelaksanaan dan tengah menuntaskan berbagai proses administratif termasuk persiapan anggaran dan pengadaan.

"Kami juga baru ditembusi surat Menteri Perhubungan pada Menteri Keuangan. Bahwa Menhub meminta Menkeu untuk segera memproses lebih lanjut penandatanganan perjanjian pinjaman untuk kegiatan SRRL Fase I. Termasuk pengalokasian kebutuhan anggaran SRRL Fase I pada TA 2026,” terangnya.

Nantinya, proyek ini cukup strategis dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi kereta api perkotaan di kawasan Metropolitan. Khofifah optimis, kehadiran SRRL mampu membantu kepadatan arus lalu lintas di Surabaya dan sekitarnya.

"Proyek ini dapat mewujudkan sistem transportasi yang lancar, aman dan berkelanjutan serta memberikan manfaat langsung bagi sekitar 10 juta penduduk di kawasan Metropolitan Surabaya," jelasnya.

"Selain itu, mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dan sejalan dengan Prioritas Nasional, yaitu PN 2 (Transformasi Ekonomi Hijau), PN 3 (infrastruktur Berkelanjutan) dan PN 6 (Penguatan Perkotaan) dengan meningkatkan konektivitas Surabaya-Sidoarjo," imbuhnya.

Tak sekadar sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan, Khofifah mengatakan, kehadiran SRRL akan menjawab tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat sekitar terhadap penggunaan transportasi massal yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Kami terus mendorong percepatan penyelesaian dokumen dan koordinasi lintas sektoral agar berbagai proses persiapan administratif ini dapat segera rampung sehingga proses konstruksi dapat segera dimulai sesuai jadwal, yakni tahun 2027 mendatang," jelasnya.

Sedangkan untuk percepatan pembangunan Jalur Ganda Kereta Api segmen Sepanjang - Wonokromo, ditegaskan Gubernur Khofifah saat ini telah tersedia dokumen Detail Engineering Design (DED) dari Kementerian
Perhubungan. Pembangunan jalur ini diharapkan dapat mengurai bottleneck pada jalur kereta api lintas selatan Jawa.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono menyampaikan proyek SRRL direncanakan akan dikerjakan proses konstruksi proyek SRRL pada tahun 2027 dan dibagi menjadi dua tahap, yakni Tahap 1 (Fase A dan B) dan Tahap 2.

Tahap pertama pengembangan Proyek SRRL Fase A berfokus beberapa pekerjaan strategis, diantaranya konstruksi jalur ganda dan elektrifikasi pada jalur Sidoarjo - Gubeng sepanjang 27 KM.

Kemudian perbaikan dan peningkatan fasilitas sejumlah stasiun diantaranya stasiun Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Gedangan, Sidoarjo serta peningkatan Depo Sidotopo.

"Ruang lingkup pekerjaan pada fase 1A termasuk penanganan perlintasan sebidang serta pembangunan beberapa flyover di sejumlah titik rawan kemacetan dan peningkatan fasilitas sistem persinyalan dan telekomunikasi di sepanjang jalur Depo Sidotopo - Sidoarjo," jelasnya.

Lebih lanjut, Allan menjelaskan pekerjaan proyek SRRL, DJKA menitikberatkan upaya peningkatan kenyamanan serta kelancaran mobilitas pengguna KA di beberapa stasiun yang akan disiapkan pengaturan akses pintu masuk stasiun. "Dapat dilewati dari dua arah, yaitu melalui pintu depan dan pintu belakang," ujarnya.

Allan berharap proyek SRRL memberi solusi dalam menjawab tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat serta mendorong proses shifting penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik yang ramah lingkungan.

"Kami akan terus berkolaborasi baik dengan Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jawa Timur, Kementerian/Lembaga terkait serta tentunya dengan masyarakat sekitar agar memastikan proyek ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal baik dari segi ekonomi maupun sosial," tutupnya.

Editorial Team