Pria di Surabaya Gondol 50 Gram Emas, Modusnya Unik

Surabaya, IDN Times - Toko emas di Royal Plaza Surabaya kehilangan 50 gram emas Antam pada Minggu (16/3/2025) lalu. Ternyata emas tersebut dicuri oleh seorang pria dengan modus mengganti emas asli dengan palsu.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda Mochamad Zahari mengatakan, peristiwa ini berawal ketika pegawai toko didatangi oleh seorang pria. Pria berkaoas biru dengan masker itu menanyakan emas Antam pres.
"Pelapor sebagai pegawai toko perhiasan didatangi oleh seorang laki-laki yang tidak dikenal sebagai pengunjung toko," kata Zahari, Rabu (25/3/2025).
Pegawai toko pun langsung mencari apa yang ditanyakan oleh pelaku. Emas 25 gram yang dimaksud kemudian ditunjukkan kepada pelaku.
"Pelapor menunjukan kepada terlapor, emas antam pres dengan berat 25 gram beserta menyebutkan harganya. Karena tidak dibeli, pelapor memasukanya kembali ke etalase," kata dia.
Selanjutnya, pelaku menanyakan emas Antam dengan berat 10 gram. Pegawai toko kembali mengambil emas yang dimaksud. Tapi, pelaku menolak sehingga emas dimasukkan kembali ke etalase.
"Pelapor menunjukan kembali emas antam pres dengan berat 10 Gr beserta menyebutkan harganya, karena tidak dibeli, Pelapor kembali memasukanya ke etalase," jelasnya.
Setelah emas 10 gram itu masuk ke etalase, pelaku menanyakan emas ukuran berbeda, kali ini dengan berat 50 gram. Saat dilihat oleh pelaku, emas tersebut dijatuhkan ke lantai.
"Ketika pelapor menunjukan emas Antam pres dengan berat 50 gram, terlapor menjatuhkannya di depan etalase toko," kata dia.
Penjaga toko tersebut tak menyadari bahwa emas yang diterimanya palsu. Ia baru tahu setelah diberi tahu oleh rekannya usai pergantian shift.
"Sekira jam 19.00 WIB, plapor baru menyadari setelah terjadi pergantian tugas jaga toko dan diberitahu oleh pegawai toko," kata dia.
Atas hal ini, penjaga toko langsung melapor ke polisi. Hingga kini polisi telah melakukan pengecekan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Untuk olah TKP sudah dilakukan dan mengumpulkan bukti-bukti berupa CCTV. Saat ini masih proses pengejaran pelaku," tutupnya.