Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Subandi, yang protes kedua testisnya diangkat oleh RSUD Bangil. (Instagram/@pasuruaninfo)

Pasuruan, IDN Times - Seorang pria paruh baya bernama Subandi (55) warga Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan bersama kuasa hukumnya menggegerkan masyarakat. Pasalnya ia mengaku jika testisnya diangkat tanpa persetujuannya oleh pihak RSUD Bangil saat melakukan operasi prostat.

Kondisi ini membuat Subandi geram dengan pihak rumah sakit dan akan menuntut ganti rugi. Pasalnya ia merasa dirugikan dengan kejadian ini.

1. Subandi ceritakan kronologi testisnya diambil tanpa persetujuan

Subandi, yang protes kedua testisnya diangkat oleh RSUD Bangil. (IDN Times/Istimewa)

Subandi menceritakan jika ia mengalami sakit prostat pada September 2022, kemudian ia dirujuk untuk menjalani pengobatan di RSUD Bangil oleh mantri desa. Oleh pihak rumah sakit, ia dinyatakan mengidap penyakit diabetes.

Kemudian pada 7 Mei 2023, ia kembali memeriksakan diri ke RSUD Bangil. Di pemeriksaan kedua ini ia kemudian dinyatakan memiliki penyakit prostat. Sehingga ia harus menjalani prosedur operasi pengangkatan pada kelenjar prostat. Ia kemudian menjalani operasi kedua pada 31 Mei 2023.

"Pada operasi pertama dan kedua, testis saya masih ada. Tapi pada operasi ketiga (22 Juni 2023), kedua testis saya sudah tidak ada," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (16/5/2024).

Subandi mengatakan jika ia kemudian melancarkan protes pada pihak rumah sakit karena ia tidak setuju jika kedua testisnya diangkat. Tapi ia tidak mendapatkan respon positif dari pihak RSUD Bangil.

"Saya merasa tidak pernah menandatangani surat pengangkatan kedua testis saya. Para keluarga saya juga tidak menandatangani persetujuan apapun," jelasnya.

2. Subandi mengaku tidak bisa lagi ereksi, padahal baru menikah 3 bulan

Ilustrasi testis. (Hellosehat)

Setelah menjalani operasi dan dinyatakan sembuh, sekitar bulan Februari 2024 ia melangsungkan pernikahan di Banten. Tapi ia merasa aneh ketika tidak bisa ereksi untuk berhubungan suami istri.

"Bagaimana ini, selama hidup saya nanti tidak bisa bergairah lagi. Kasian istri saya karena nagih terus karena kami pengantin baru," ungkapnya.

Subandi mengatakan selama ini masih menutup-nutupi penyebab ia tidak bisa ereksi kepada istrinya. Tapi kini ia tidak bisa berbohong lagi, jadi ia minta tanggung jawab dari pihak RSUD Bangil.

3. Subandi dan kuasa hukumnya sudah mendatangi pihak RSUD Bangil

Foto Bangunan RSUD Bangil. (Dok. RSUD Bangil)

Subandi mengatakan jika pihaknya telah mendatangi pihak RSUD Bangil pada Senin (13/5/2024) lalu. Tapi tampaknya belum ada titik terang antara pertemuan keduanya.

"Saya minta tanggung jawab berupa ganti rugi. Atau pengobatan medis agar bisa ereksi lagi," pungkasnya.

Editorial Team