Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Puluhan ribu penonton memadati area perlintasan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB, Sabtu (27/7). Seperti ini potret kseruannya:

1. Berat kostum mencapai puluhan kilogram

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Satu per satu model BEC yang berjumlah 120 dengan pakaian khas bersayap, melebar ke samping dan ke atas, berjalan mulai dari Taman Blambangan hingga Stadion Diponegoro Kabupaten Banyuwangi, dengan jarak 2,5 kilometer.

Siapa yang tahu bahwa berat rata-rata kostum yang dikenakan para model memiliki berat yang pastinya cukup melelahkan. Sebab rata-rata berat kostum BEC bisa mencapai 20-25 kilogram untuk Anak-anak, sementara orang kostum orang dewasa bisa mencapai 40-50 kilogram.

"Ya rata-rata beratnya segitu, yang bikin berat itu bahan kerangka besi sebagai penyangga punggung sama hiasan manik maniknya," ujar
Trisya Dewi Sartika (32), desainer sekaligus pembuat kostum BEC, saat dijumpai di kediamannya, Rabu (24/7) lalu.

2. Itu berat yang wajar. Sebab da yang pernah mencapai 75 kilogram

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Trisya mengatakan, selama empat tahun rutin menerima pesanan, kostum paling berat yang pernah ia buat mencapai 75 kilogram.

"Saya pernah bikin beratnya 75 kilogram, yang makai paman saya sendiri. Itu kostum Silodikromo, saat BEC tema Legenda Srtitanjung dan Sidopekso tahun 2016 lalu, dan jadi the best kostum," kata Trisya.

Dalam membuat kostum BEC, Trisya dibantu suaminya, Sutik Widodo (32), dan empat pekerjanya di rumahnya di Kelurahan Kampung Melayu, Banyuwangi. Rata-rata mereka bisa mengerjakan pesanan 10 hingga 12 kostum full-set tiap ajang BEC.

"Itu juga sudah nolak-nolak kalau waktunya sudah mepet dan tenaga juga terbatas," katanya.

"Kita juga garap baju Jember Fashion Carnival (JFC) Tahun lalu juga garap 12, kadang 10 paling sedikit 6. Kalau JFC 3-4," jelasnya.

3. Biaya pembuatan kostum jutaan Rupiah

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu Sutik mengatakan, bahan utama pembuatan kostum BEC yang sering digunakan. Antara lain spons matras sebagai kreasi ukir dan sayap-sayap kostum, kemudian ada lempengan kuningan, manik-manik sebagai pemanis, kerangka besi sebagai penyangga desain kostum serta cat airbrush.

Urusan harga, pembuatan kostum BEC bisa menghabiskan biaya antara Rp3-4 juta untuk anak-anak. Sementara kostum dewasa rata rata Rp7,5 juta ke atas.

"Paling mahal yang saya buat Rp12 juta, punya Polres yang juga the best kostum," ujar Trisya.

Sutik yang bertugas berbelanja bahan dan merangkai kostum menambahkan, biaya yang mahal rata-rata untuk ornamen manik manik yang banyak melekat di kostum, selain besi dan spons matras.

"Bikin mulai dari rangka di pengelasan, ukur mahkota sama baju, nanti kurang seminggu coba dulu, karena harus nyaman. Saya blanja matras bisa sampai Rp10 juta," katanya.

4. BEC jadi berkah buat mereka

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dari kostum yang mereka bikin, Trisya dan Sutik hanya mengambil keuntungan sekitar Rp500-750 ribu, dan pekerjanya dengan siatem borongan per kostum bisa mendapatkan Rp300 ribu.

"Sistemnya ini borongan, kalau dikerjakan sendiri nggak nutut. Alhamdulillah dari ini bisa mencukupi kebutuhan keluarga," kata Sutik.

Event BEC yang sudah berjalan kali ke-9 ini, menampilkan 120 kostum BEC dalam 10 sub tema tematik yang merefleksikan kehidupan Kerajaan Blambangan. Sub-sub tema antara lain Kapal Jung Blambangan, Kedhaton, Raja, Puteri, Pelabuhan Loh Pampang hingga Pura Agung Blambangan.

Jalanan yang dilewati parade kostum ini dijejali ribuan penonton yang ingin melihat keindahan kostum BEC. Tidak hanya turis asing, penonton juga datang dari seluruh penjuru Indonesia.

Editorial Team