Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Ungkap Kronologi Tewasnya Pasutri di Malang

Olah TKP kasus pasutri tewas di Dusun Tegalrejo, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Olah TKP kasus pasutri tewas di Dusun Tegalrejo, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Intinya sih...
  • Pertengkaran antara pasutri terjadi karena Arik ingin meminjam motor Iin namun ditolak, kemudian Iin ditemukan terluka di kamar anaknya dan Arik diketemukan dalam keadaan tergantung.
  • Polisi menduga kasus ini bermotif kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pembunuhan, disusul tindakan bunuh diri pelaku. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan motif dan kronologi secara utuh.
  • Polisi mengamankan beberapa barang bukti termasuk seprei dengan bercak darah korban, belati patah, tas milik Arik, handphone milik Iin dan Arik, serta tali tampar warna putih untuk mendal

Malang, IDN Times - Warga di Dusun Tegalrejo RT.5/RW.10, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang digegerkan dengan penemuan jenazah pasangan suami istri (pasutri) Arik Wicaksono (40) dan Iin Andayani (35). Polisi akhirnya mengungkapkan fakta-fakta baru terkait kasus ini.

1. Berawal dari pertengkaran, begini kronologi kejadian ini

Evakuasi jenazah pasutri tewas di Dusun Tegalrejo, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Evakuasi jenazah pasutri tewas di Dusun Tegalrejo, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kapolsek Lawang, AKP Moh Luthfi menceritakan jika awalnya pada Senin (21/7/2025) pukul 17.00 WIB, Arik pulang ke rumah Iin setelah bekerja di luar kota. Kemudian pada malam harinya terjadi pertengkaran antara Arik dengan Iin karena Arik mau meminjam motor Iin tetapi tidak diperbolehkan. Iin tidak meminjamkan motor karena dikhawatirkan Arik tidak pulang.

Kemudian pada Selasa (22/7/2025) pukul 08.30 WIB, Iin seperti biasa pamit kepada ayahnya, Kasum untuk berangkat bekerja berjualan makanan di SDN Ketindan 3. Tetapi kemudian Iin kembali ke dalam rumah untuk mengambil tas yang tertinggal. Sementara Kasum pergi ke samping rumah untuk memberi makan ayam.

"Lima belas menit kemudian Pak Kasum ini kembali masuk rumah dan mendengar suara Iin merintih seperti kesakitan, setelah di cek ternyata Iin ada di kamar anaknya dalam keadaan tertutup selimut sebagian badannya dan terlihat ada beberapa luka terbuka di badannya. Pak Kasum lalu meminta pertolongan ke tetangga depan rumahnya sambil mencari Arik yang ternyata Arik diketemukan dalam keadaan tergantung di kamar belakang," terangnya pada Rabu (23/7/2025).

Iin sebenarnya sempat berhasil dilarikan ke RSUD Lawang pada pukul 09.00 WIB. Sayangnya ia kehilangan banyak darah dan tidak berhasil diselamatkan.

2. Polisi menduga kasus ini bermotif KDRT

Kapolsek Lawang, AKP Moh Luthfi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Kapolsek Lawang, AKP Moh Luthfi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Polsek Lawang bersama Tim Identifikasi Satreskrim Polres Malang telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihak kepolisian terus mendalami kronologi kejadian dan telah melakukan penanganan awal, mulai dari olah TKP, pemeriksaan saksi, hingga visum terhadap jenazah korban.

"Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan motif dan kronologi secara utuh. Dugaan sementara memang mengarah pada kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pembunuhan, disusul tindakan bunuh diri pelaku," bebernya.

3. Polisi mengamankan barang bukti untuk mendalami kasus ini

TKP penemuan jenazah pasutri di Dusun Tegalrejo, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
TKP penemuan jenazah pasutri di Dusun Tegalrejo, Kabupaten Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Selain mengumpulkan keterangan saksi-saksi, pihak kepolisian juga mengumpulkan beberapa barang bukti. Ini dilakukan untuk mendalami kasus ini apakah ada motif lain.

"Kami mengamankan barang bukti diantaranya satu buah seprei yg terdapat bercak darah korban, satu bilah belati dalam keadaan patah, sebuah buah tas milik Arik, satu bilah belati milik Arik, satu buah buah handphone milik Iin, satu buah handphone milik Arik, satu buah handphone milik anak korban, dan satu buah tali tampar warna putih," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us