Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pelecehan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Surabaya, IDN Times - Polisi menetapkan seorang remaja berinisial RH yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap teman perempuannya yang masih duduk di bangku SMP di Surabaya. Aksi kekerasan seksual itu bahkan direkam oleh pelaku. 

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto membenarkan hal ini. Saat ini pelaku masih dalam proses pemberkasan. 

"(Pelaku) sudah ditetapkan tersangka, dan saat ini proses pemberkasan," ujar Aris ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (9/10/2024). 

Seperti diberitakan sebelumnya, sorang siswi SMP di Surabaya alami kekerasan seksual yang diduga dilakukan teman sebayanya. Parahnya, aksi itu direkam oleh terduga pelaku. 

Ibu korban, SL (34) mengatakan, anaknya itu berkenalan dengan terduga pelaku yang berbeda sekolah dengan korban lewat media sosial. Kemudian, pelaku mengajaknya korban pergi ke Jalan Tunjungan.

"Mereka (pelaku dan korban) kemudian berantem, dan anak saya diajak pulang ke rumah terlapor," ujar SL, Jumat (4/10/2024). 

Pelaku mengajak korban ke rumah di Kecamatan Tandes dan melakukan hubungan intim, korban pun menolak. Namun, terduga pelaku mengancam korban, sehingga terpaksa menuruti keinginan pekaku. 

"Kalau tidak mau (menuruti terduga pelaku) dia disuruh pulang naik ojek online. Saat itu anak saya tidak pegang uang akhirnya anak saya terpaksa (mengikuti kemauan terlapor),” jelas SL.

Parahnya, aksi kekerasan seksual direkam oleh pelaku. Hal itu sengaja dilakukan untuk mengancam agar korban mau menuruti keinginan pelaku. 

Korban menolak untuk menuruti keinginan pelaku. Video yang telah direkam itu kemudian disebar ke sekolah korban. Korban pun tak mau sekolah dan mengalami trauma hingga memutuskan pindah sekolah. 

Sayangnya, bukan malah mendapat ketengan di sekolah baru, korban kembali dirundung oleh teman-temannya. Hingga, korban pun harus mendapatkan pendampingan dari ibunya.

 “Setelah pindah sekolah, anak saya jadi korban bully juga. Kemarin dari pihak Pemkot Surabaya sudah mendatangi sekolah agar bisa mengontrol murid-muridnya,” tutur SL.

Editorial Team