Mujiati dan anaknya saat dibawa ambulans. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Wahyu juga mengungkapkan jika hasil autopsi untuk korban Aqila ditemukan sayatan di pergelangan tangan sampai memutuskan pembuluh vena. Luka ini mengakibatkan banyak darah yang keluar, kemudian darah yang mengalir ke jantung menjadi terbatas dan mengakibatkan mati lemas. Dimungkinkan meninggalnya sekitar pukul 20.00 WIB sampai 23.00 WIB.
Sementara pada Mujiati terdapat luka sayatan di pergelangan tangan kiri tapi tidak dalam dan hanya melukai kulit. Ada luka gores di dada, kemungkinan dilakukan penusukan tapi tidak dalam. Karena tidak mati, Mujiati merencanakan gantung diri di kamar depan pintu masuk, tapi kondisinya tidak memungkinkan karena pendek. Ia kemudian beralih ke dapur yang tinggi dan berhasil bunuh diri di sana. Estimasi meninggalnya kemungkinan sekitar pukul 23.00 WIB sampai 05.00 WIB.
"Kami menemukan senjata tajam itu hanya satu, yaitu sebuah pisau dapur. Itu kami temukan di sekitar korban anak ditemukan. Itu posisinya di kasur dan berlumuran darah," pungkasnya.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454