Nilhal Muna Assofiyah, penjaga Outlet Es Teh Pesona, menunjukkan uang palsu. IDN Times/Riyanto.
Peredaran uang palsu ini pertama kali menimpa seorang pedagang es teh di Kecamatan Karas mengalami kerugian. Nilhal Muna Assofiyah, penjaga outlet es teh, mengaku menerima uang palsu dari pembeli yang datang pada malam hari.
Saat itu, diduga pelaku membeli satu minuman Rp10 ribu pakai uang Rp100 ribu. Korban baru tahu uang itu palsu setelah mencoba digunakan untuk belanja.
Tak hanya itu, kejadian serupa menimpa Triyono (44), pedagang nasi goreng di Kecamatan Lembeyan. Ia menemukan dua lembar uang palsu pecahan Rp50 ribu setelah melayani pelanggan di warungnya pada Kamis siang (20/2/2025).
Ia baru sadar setelah menghitung hasil jualan. Triyono pun kesal, sampai bakar satu lembar uang palsu yang didapatnya dan tempel satu di kaca supaya selalu ingat untuk lebih teliti.
Triyono menambahkan bahwa peredaran uang palsu kerap meningkat menjelang Ramadan dan Idulfitri. Ia berharap polisi segera menangkap pelaku agar tidak ada lagi korban yang mengalami kerugian.
Dan korban masih banyak lagi yang tidak melapor. terakhir pedagang gorengan di depan RSUD dokter Sayidiman Magetan juga jadi korban.