Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Warga Kota Malamg digegerkan dengan kericuhan yang terjadi antara driver ojek online (ojol) dan juru parkir (jukir) di Mie Gacoan, Jalan Raya Tlogomas Nomor 5, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Jumat (8/12/2023) malam. Kejadian ini bahkan sampai viral di media sosial Twitter dan Instagram. Pihak kepolisian dari Polsek Lowokwaru dan Polresta Malang Kota turun untuk melerai keributan. Pasalnya keributan ini melibatkan puluhan orang.

1. Kapolsek Lowokwaru beberkan kronologi lengkap kericuhan di Mie Gacoan Tlogomas

Kondisi terkini Mie Gacoan Tlogomas. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo menceritakan jika kejadian ini bermula pada Jumat (8/12/2023) pukul 20.30 WIB. Saat itu ada salah satu driver ojol mendapatkan customer untuk mengambil makanan di Mie Gacoan Tlogomas. Setelah mendapatkan pesanannya, driver ojol ini keluar dari Mie Gacoan. Kemudian salah satu jukir meminta uang untuk biaya parkir.

"Karena driver ojol ini merasa tidak memarkir kendaraannya di area Mie Gacoan, sehingga driver ojol ini merasa keberatan. Dia mengatakan tidak memarkir di area Mie Gacoan sehingga saya tidak memiliki kewajiban membayar parkir. Kemudian terjadi keributan di sana antara driver ojol dan jukir," terang Anton saat dikonfirmasi di Mapolresta Malang Kota pada Sabtu (9/12/2023).

Karena merasa terpojok dan kalah jumlah, driver ojol ini memanggil kawan-kawannya untuk membantu dirinya. Sehingga datanglah kawan-kawan driver ojol yang yang jumlahnya 50 sampai 70 orang. Mereka datang mencari jukir yang terlibat keributan dengan driver ojol sebelumnya. Hal ini membuat suasana di sekitar Mie Gacoan Tlogomas mencekam.

"Sempat terjadi keributan, kemudian dari Unit Sabhara Polsek Lowokwaru bersama Patroli Polresta datang untuk melakukan pengamanan di lokasi. Sehingga orang-orang ini kembali dan meninggalkan lokasi Mie Gacoan," bebernya.

Tidak hanya sampai di situ, Anton menceritakan jika pihak kepolisian kemudian membawa driver ojol dan jukir yang terlibat perselisihan. Di sana keduanya dimintai keterangan terkait apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat keributan.

"Keduanya mengklaim menjadi korban pemukulan. Kemudian dari Satreskrim (Polresta Malang Kota) keduanya dipertemukan untuk dimediasi terkait kekeliruan ini," ujarnya.

2. Polisi mengklarifikasi tidak ada sajam dalam kejadian ini, tapi sempat terjadi lemparan batu

Kondisi terkini Mie Gacoan Tlogomas. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Anton juga mengklarifikasi terkait info yang beredar di media sosial jika ada rekan dari driver ojol yang membawa senjata tajam (sajam). Ia menegaskan jika tidak ada yang membawa sajam dalam kejadian ini. Tapi sempat ada aksi lemparan batu yang membuat Mie Gacoan Tlogomas mencekam.

"Ada, tapi lemparan batu tidak sampai masuk ke dalam outlet. Karena di depan outlet itu ada jaring-jaring dari kawat," ungkapnya.

Lemparan batu ini terjadi saat outlet Mie Gacoan Tlogomas masih banyak pembeli yang memesan atau makan di tempat. Membuat pihak kepolisian meminta pihak manajemen Mie Gacoan Tlogomas menutup outlet mereka lebih awal pada sekitar pukul 21.00 WIB.

3. Polisi mengatakan jika masalah ini disepakati oleh kedua belah pihak agar berakhir damai

Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Anton menyampaikan jika dalam kejadian ini ada 2 orang yang mengalami luka. Keduanya ada driver ojol dan jukir yang terlibat permasalahan sejak awal. Ini disampaikan saat keduanya menjalani mediasi di Mapolresta Malang Kota.

"Yang terluka adalah salah satu dari petugas parkir. Dia mengalami sedikit memar di bawah kelopak mata. Kemudian dari rekan ojol ini mengaku ada yang luka, tapi lukanya tidak tampak," paparnya.

Namun, masalah ini berakhir damai diantara keduanya. Tidak ingin ada yang ingin lebih jauh membawa masalah ini hingga ke jalur hukum.

"Dari pertemuan ini mereka bersepakat agar perkara ini tidak diperpanjang. Nantinya dari Satreskrim akan dilakukan restorative justice," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team