Surabaya, IDN Times - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa), Andri Arianto angkat bicara perihal penyekatan di Jembatan Suramadu. Sebab, kebijakan itu menimbulkan polemik bahkan membuat warga Madura memanas.
Andri melihat adanya celah dalam pengambilan kebijakan tersebut. Dia menilai sinergi antara pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah kota/kabupaten (pemkot/pemkab masih sangat kurang.