Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times - Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Frans Barung Mangera memastikan polisi wanita (Polwan), Bripda Nesti Ode Samili terduga terpapar radikalisme segera dijemput oleh Propam Polda Maluku Utara (Malut). Pasalnya, dia adalah anggota Ditreskrimum Polda Malut.

"Kami amankan satu orang Polwan di Polda Jatim untuk menunggu Propam Polda Malut," ujar Barung, Senin (27/5).

 

1. Dijemput pukul 12.15 WIB

IDN Times/Sukma Shakti

Barung mengatakan, penanganan kasus anggota Polwan ini nantinya akan ditangani langsung oleh Propam Polda Malut. Rencananya, dijemput pukul 12.15 WIB.

"Anggota Polda Malut menjemput yang bersangkutan, nanti dilakukan pemeriksaan Polda Malut," kata Barung.

2. Pengamanan memang permintaan Polda Malut

Dok.IDN Times/Istimewa

Perwira dengan dua melati emas ini menambahkan, Polda Jatim hanya membantu pengamanan oknum polwan terduga terpapar radikalisme. Ia tak merinci kasus radikalisme apa yang tengah menjerat sang polwan.

"Dasar permintaan mengamankan salah satu polwan tanpa izin tidak melakukan tugas berangkat ke Jatim," jelas Barung.

3. Ditangkap di Bandara Juanda, Minggu (26/5) siang

Instagram.com/atc_view

Sebelumnya, seorang perempuan diduga mengikuti aliran radikalisme ditangkap aparat kepolisian di Bandar Udara (Bandara) Juanda, Sidoarjo, Minggu (26/5). Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, penangkapan itu dilakukan pukul 13.44 WIB.

Humas Angkasa Pura I, Yuristo Adhi Hanggoro pun membenarkan adanya penangkapan itu di kedatangan Lion Air terminal 1B. Akan tetapi, ia tidak ingin berkomentar lebih jauh perihal radikalisme perempuan yang ditangkap.

"Memang ada penumpang tersebut dimintai keterangan tapi untuk penyebabnya apa silakan dipastikan ke kepolisian," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (26/5).

4. Diketahui berangkat gunakan identitas palsu dan akan belanja ke Surabaya

unsplash.com/@anneniuniu

Bripda Nesti menggunakan identitas palsu saat berangkat ke Surabaya atas nama Arfila M. Said (23). Ia diketahui berangkat pukul 09.00 WIT dari Maluku. Keterangan sementara, ia mengaku akan belanja di Surabaya dan mempunyai keluarga di Porong Sidoarjo.

"Yang bersangkutan sesuai prosedur diserahkan ke Polda Jatim," kata Barung.

Berdasarkan data yang didapatkan IDN Times, Polwan itu berpangkat Bintara dan masih aktif di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku Utara (Malut). Masa jabatannya sudah 4 tahun 3 bulan 10 hari, terhitung sejak 16 Februari 2015. Dia bernama Nesti Ode Samili (23) kelahiran Halmera.

"Iya benar polisi," kata Barung dikonfirmasi.

Editorial Team