Surabaya, IDN Times - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menarget 60 persen suara untuk pasangan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jawa Timur.
"Yang pasti target 60 persen pendulangan suara pasangan mas Anies dan Gus Muhaimin di Jawa Timur," ujar Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi.
Fauzan menjelaskan, 60 persen suara itu akan didapat dengan cara meyakinkan pemilih-pemilih yang tadinya ragu memilih Anies-Cak Imin menjadi mantap. Selain itu, pemilih baru juga akan diajak untuk memilih Anies-Cak Imin.
"60 persen itu diperoleh darimana, tentu saja karena kita punya ceruk, kita berikan prioritas memastikan pemilih-pemilih yang tadinya masih ragu-ragu menjadi mantab, dan yang mantab menjadi semakin yakin, dan yang belum pernah akan kita ajak untuk menerima pasangan ini," ungkap dia.
Menurut Fauzan, Anies-Cak Imin memiliki kelebihan karena mendeklarasikan diri lebih awal dari pasangan bacapres dan bacawapres lain. Sehingga, mereka bisa bergerak lebih awal dari pada pasangan lainya.
"Mudah-mudahan dengan langkah satset ini bisa membawa target yang kita inginkan itu tercapai," terangnya.
Saat ini, pemasangan baliho Anies-Cak Imin di Jawa Timur sudah dimulai. Namun, desain gambar baliho masih dievaluasi dan segera difinalisasi.
"Kalau pemasangan sebenarnya gambar sudah dimulai, tapi karena ini baru satu minggu setelah deklarasi kemarin. Adapun secara partai masih dalam tahap finalisasi rancangan desain konsep dan seterusnya," sebut Fauzan.
Fauzan manambahkan, Jawa Timur merupakan kandang Nahdlatul Ulama (NU) dengan pemilih NU terbanyak di Indonesia. Sehingga hal tersebut bisa menjadi pendongkrak suara bagi Anies-Cak Imin.
"Kalau sosok masing-masing calon ini sudah dikenal maka kita seharusnya tidak terlalu fokus dengan suara NU, walaupun suara NU ini penting. Tetapi kita tidak ingin mendiskriminasi ceruk suara ini. Semuanya kita rangkul,"
Saat ditanya soal Gusdurian menolak Anies-Cak Imin, Fauzan menyebut Gusdurian adalah semua orang yang memiliki cara berpikir ala Gus Dur. Bagi yang menolak Anies-Cak Imin, ia tetap menghormati.
"Kita hanya mensosialisasikan seperti yang disampaikan Gus Imin. Jangan ada yang menyebarkan hoaks, maka dari itu pentingnya edukasi politik untuk masyarakat," tutur dia
Soal arahan Ketua Umum (Ketum) NU agar partai politik tidak membawa nama NU, pihaknya akan berusaha memberi pemahaman kepada kader-kader PKB agar tidak menggunakan nama NU. Namun, cara mengontrol agar kader PKB tidak menggunakan NU itu tidak lah mudah, sebab biasanya mereka selain menjadi kader PKB juga menjadi pengurus NU.
"Tentu saja karena ini sebuah komitmen dan himbauan dari Ketum PBNU akan kita ikuti. Belum ada teguran kearah sana karena sejauh ini juga belum ada pelanggaran intruksi yang dikatakan oleh PBNU," pungkas dia.