Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Surabaya, IDN Times - Jumlah guru di Jawa Timur (Jatim) dikabarkan mengalami kekurangan. Kabar itu rupanya dibenarkan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jatim, Teguh Sumarno. Bahkan, ada daerah yang kekurangan ribuan guru.

1. Ada daerah yang kekurangan ribuan guru

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Teguh membeberkan, daerah yang kekurangan ribuan guru antara lain, Kota Madiun diestimasikan mencapai 1.500 guru, Kabupaten Ponorogo 2.800 guru dan Kota Surabaya ditaksir lebih besar lagi. Sayangnya dia tidak menyebut rinci jumlah untuk Surabaya.

"Karena kita tahu saat ini tiap-tiap tingkatan memiliki regulasi sendiri-sendiri. Nah kalau duduk bersama (antara dinas pendidikan provinsi, kota/kabupaten dan badan kepegawaian daerah) pasti ada solusinya," ujarnya, Selasa (19/1/2021).

2. Jumlah guru PNS di sekolah tak lebih dari separuh

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Kondisi ini, kata Teguh, diperparah dengan jumlah guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tiap-tiap sekolah yang menurutnya tidak lebih dari separuh. Artinya, guru honorer saat ini jumlahnya lebih dominan.

"Jumlah guru honorer se-Jatim mencapai 35.000," katanya.

3. PGRI Jatim telah tanyakan ke Komisi X DPR RI

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Teguh mengaku sempat menanyakan hal ini, salah satunya dengan Komisi X DPR RI.  Dia mendapat penjelasan bahwa pemerintah menggantinya dengan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi guru honorer.

"Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) nomor 98/2020. Kemudian yang bisa mengikuti seleksi PPPK adalah guru honorer berusia mulai 20 tahun hingga 59 tahun," katanya.

"Menurut saya harus ada revisi regulasi terhadap rekrutmen PPPK. Karena ini hanya untuk guru,  sedangkan operator sekolah tidak masuk dalam seleksi PPPK," Teguh melanjutkan.

Editorial Team