Tulungagung,IDN Times -Korban keracunan MBG di SMPN 1 Boyolangu Tulungagung masih terus bertambah. Sejumlah siswa mendatangi Puskesmas Boyolangu usai pulang sekolah. Mereka mengeluhkan mual dan pusing setibanya di rumah. Dengan diantar orangtua, siswa tersebut langsung mendapat perawatan oleh tim medis di Puskesmas tersebut. Polisi dan Dinas Kesehatan setempat telah mengamankan sejumlah sampel untuk dilakukan uji laboratorium.
Petugas Amankan Sampel Makanan dari SPPG di Tulungagung

Intinya sih...
61 siswa dibawa ke Puskesmas untuk perawatan
Petugas amankan sampel makanan dari SPPG Yayasan Gusti Maringi Mukti
Puskesmas sekitar diminta ikut memantau dan membackup penanganan korban keracunan
1. Sudah 61 siswa yang dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Anna Sapti Saripah mengatakan terdapat 61 siswa yang sudah dibawa ke Puskesmas Boyolangu. Beberapa siswa sudah diperbolehkan pulang usai mendapat perawatan dan pengobatan. Mereka menjalani rawat jalan di rumah. Sebanyak 4 siswa harus dirujuk ke RSUD dr Karneni untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Siswa tersebut mengalami dehidrasi ringan dan harus dibawa ke rumah sakit.
"Kondisinya berangsur membaik, siswa yang dibawa ke rumah sakit mengalami dehidrasi ringan, tapi kondisi semuanya terus membaik," ujarnya, Senin (13/10/2025).
2. Petugas datangi SPPG dan amankan sejumlah sampel
Pihak Dinas Kesehatan dan Polisi sendiri telah mendatangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Gusti Maringi Mukti, yang terletak di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat. Mereka melakukan olah TKP dan mengambil sejumlah sampel dari SPPG tersebut. Sampel yang diambil diantaranya menu makanan, air yang digunakan untuk memasak dan tomat. Selain itu petugas juga membawa sampel sisa muntahan dari siswa yang mengalami gejala keracunan. "Seluruh sampel yang kita amankan sudah kita bawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tuturnya.
3. Minta Puskesmas sekitar untuk ikut memantau dan melakukan back-up
Anna juga mengintruksikan kepada seluruh Puskesmas yang dekat dengan wilayah Boyolangu untuk membantu penanganan korban keracunan ini. Hal ini dikarenakan jumlah korban masih bisa terus bertambah. Mayoritas korban baru yang masuk menunjukkan gejala keracunan setelah pulang ke rumah. "Puskesmas terdekat dengan Boyolangu kita minta ikut bantu back up, jika ada korban baru yang datang ke Puskesmas tersebut harus dilaporkan untuk mempermudah pengawasan," pungkasnya.