Petani Ngawi Gagal Panen, Padi Mati Diserang Virus dan Hama

Ngawi, IDN Times – Musim tanam kali ini menjadi mimpi buruk bagi puluhan petani padi di Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Belum genap sebulan sejak padi ditanam, tanaman mereka menguning, mengering, lalu mati, diduga akibat serangan virus dan hama sejenis lembing.
1. Sudah keluar Rp7 juta, tanaman gagal total
Para petani terpaksa membajak ulang sawah mereka dan mengeluarkan biaya tambahan untuk tanam ulang. Yang membuat hati makin berat, mayoritas dari mereka menggunakan dana pinjaman dari bank untuk menggarap sawah.
Midi (50), salah satu petani yang terdampak, mengaku kecewa berat. Ia sudah menghabiskan sekitar Rp7 juta untuk menanam padi di lahan seluas 0,7 hektare. Namun harapannya pupus karena semua tanamannya rusak sebelum panen.
"Sudah rusak diserang hama. Saya kesal, jadi saya traktor ulang untuk tanam lagi,” katanya, Rabu (7/5/2025).
2. Tanam ulang dua kali, hasilnya tetap nihil
Kepala Dusun Karangbanyu, Budi Santoso (37), menyebutkan bahwa sebagian petani bahkan sudah dua kali melakukan tanam ulang, tapi tetap gagal. Ia menyebut kerugian petani di desa tersebut sudah mencapai puluhan juta rupiah.
"Musim tanam kali ini hancur. Tanaman diserang virus yang belum diketahui, dan langsung mati seperti ini,” ucapnya.
3. Petani berharap uluran tangan pemerintah
Yang membuat keadaan semakin memprihatinkan, banyak petani menggantungkan modal mereka pada pinjaman dari bank. Kini mereka hanya bisa berharap adanya bantuan dari pemerintah agar bisa kembali menanam dan mengurangi beban utang.
"Kami cuma ingin bisa bertani lagi dan tidak terjerat utang,” ujar petani lain yang juga terdampak dengan nada harap.