Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Keraton Gunung Kawi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Lima orang peneliti dari mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) beberapa waktu lalu menerbitkan artikel tentang penelitian mereka di Gunung Kawi Jalan Pesarean, Dusun Sumbersari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Dalam penelitian tersebut mereka menelusuri ritual pesugihan yang hubungannya dengan kondisi psikologis pelakunya.

Ternyata penelitian ini tidak disambut baik oleh pengelola Wisata Religi Gunung Kawi. Mereka memprotes keras penelitian ini, pasalnya mereka kini tengah berusaha mengubah citra Gunung Kawi menjadi lebih baik.

1. Penelitian 5 Mahasiswa UB, menyebut perilaku pesugihan kuat kaitannya pada penyakit skizofrenia

Cover peneliti 5 mahasiswa UB di Gunung Kawi. (Dok. Humas UB)

Lima mahasiswa UB yang melakukan penelitian di Gunung Kawi berusaha mengungkap keterkaitan antara praktik mistisisme di Gunung Kawi dengan gangguan mental, khususnya skizofrenia psikosis. Mereka menilai jika Gunung Kawi telah lama dikenal sebagai tempat untuk memperdalam ilmu hitam, kesaktian, dan pesugihan.

Mereka melakukan penelitian sengan melakukan wawancara pada beberapa orang yang pernah bersinggungan dengan kegiatan ritual di Gunung Kawi. Hasilnya mereka yang diwawancarai mengaku memiliki pengalaman mistis. Mereka mengatakan melihat sosok-sosok makhluk astral.

Mereka menilai perilaku pesugihan di Gunung Kawi memiliki kaitan erat pada kondisi halusinasi. Tidak hanya pada pelaku saja, bahkan kerabat pelaku juga bisa mengalami halusinasi ini. Sehingga mereka menyarankan agar para pelaku dan kerabat yang melihat makhluk mistis ini setelah melakukan ritual di Gunung Kawi agar direhabilitasi.

2. Yayasan Ngesti Gondo merasa keberatan dengan penelitian yang diterbitkan UB

Editorial Team

Tonton lebih seru di