Jombang, IDN Times - Mengaji kitab kuning atau kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama Islam selama Ramadan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyyah Putri, Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Pada ramadan tahun ini, puluhan santri di sana mengaji kitab kuning dengan dua bahasa, yakni Arab diterjemahkan Inggris. Aktivitas mengaji itu dilakukan di masjid pesantren setempat setiap sore hari.
Setidaknya ada sebanyak 80 santri yang setiap harinya mengaji kitab kuning dengan metode dua bahasa itu. Para santri antusias dan mengaku mendapat pengalaman baru dalam mempelajari kitab kuning yang beda pada umumnya ini.
"Alhamdulillah seneng banget rasanya. Ada pengalaman baru jadi bisa belajar bahasa inggris dan bahasa arab secara langsung,” ujar salah satu santri ponpes Al-Aziziyyah putri, Denanyar, Jombang, Aida Riskol Malika, Jumat (22/3/2024).
Mengaji dua bahasa itu bekerjasama dengan desa Inggris Jombang. Founder Desa Inggris, Kiai Avin Nadhir menyebut pentingnya menghadirkan aksesibilitas ilmu agama kepada para santri yang mungkin memiliki pemahaman bahasa Inggris lebih baik daripada bahasa Arab.
Dengan terjemahan bahasa Inggris, santri Pondok Pesantren Al-Aziziyah tidak hanya mampu memahami teks-teks klasik dalam bahasa Arab, tetapi juga menembus batasan bahasa dan budaya untuk menyelami pemahaman yang lebih mendalam.
“Harapan kami, kelak santri bisa berdakwah menyebarkan agama Allah SWT ke seluluh dunia. Sebab bahasa inggris bahasa internasional yang dipakai selulur dunia,” ujar Kiai di Ponpes Al Aziziyyah Putri Denanyar ini kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).
Avin mengatakan, metode mengaji dua bahasa dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi para santri untuk mengaplikasikan dan menginternalisasi nilai-nilai keilmuan yang terkandung dalam kitab kuning. Langkah itu juga merupakan bagian dari upaya pesantren untuk terus memantapkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan.
Dikatakan Avin, perpaduan tradisi keilmuan klasik dengan teknologi pendidikan modern adalah bagian dari komitmen ponpes Al Aziziyyah Putri untuk melahirkan generasi santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama secara konvensional, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Menggabungkan tradisi keilmuan klasik dengan inovasi pembelajaran ini kami harapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mempersiapkan generasi muda yang berwawasan luas dan terampil dalam menyikapi kompleksitas dunia modern,” ujarnya.