Bangkalan, IDN Times - Sebelum meninggal dunia, mantan Bupati Bangkalan KH Fuad Amin Imron rupanya menyampaikan pesan kepada dua adiknya Abdul Latief dan Imron Amin. Keduanya sama-sama mengikuti jejak Fuad di dunia politik.
Abdul Latief merupakan Bupati Bangkalan. Sedangkan Imron Amin kini menjadi anggota DPR RI dari fraksi Gerindra.
Fuad Amin adalah cicit ulama Kharismatik Bangkalan Syaikhona Kholil. Dia merupakan putra Kiai Amin Imron.
Bakat politik Fuad Amin mengalir dari sang ayah. Kiai Amin Imron pernah menjadi politisi Senayan pada masa orde baru. Rekam jejak tersebut diikuti oleh Fuad Amin. Setahun setelah reformasi, dia menjadi anggota DPR RI dari PKB.
Fuad Amin meminta agar keutuhan bani Kholil, sebutan untuk para keturunan Syaikhona Kholil tetap terjaga. Hal itu disampaikan oleh Abdul Latief.
"Kata beliau, jaga keutuhan internal bani Kholil. Juga menjaga silaturahim dengan semua warga Bangkalan," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Bangkalan.
Sosok Fuad Amin menjadi sorotan publik usai terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 2014 silam. Kendati demikian, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar meminta agar semua pihak berhenti menghakimi Fuad Amin.
"Orang mau dihina-hina atau mau dipojokkan seperti apapun, kalau hakikatnya memiliki karomah ya tetap saja emas," katanya usai menghadiri pemakaman Fuad Amin di kompleks wisata Religi Martajesah, Selasa (17/9).
Fuad Amin meninggal dunia dalam usia 71 tahun. Dia menghembuskan nafas terakhir di Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya. Empat hari sebelum dirujuk ke Surabaya, kesehatan Fuad Amin yang menghuni Lapas Sidoarjo terus menurun.