Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Polisi mengungkap identitas perempuan yang melakukan bunuh diri dengan melompat dari lantai 12 gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB) Jalan Veteran Kelurahan Ketawang Gede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Kamis (14/12/2023). Ia adalah LST (24) warga Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Dia ternyata sempat terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas MIPA UB. Tapi diketahui ia telah mengundurkan diri sebagai mahasiswa.

1. Sebelum melakukan bunuh diri, korban sempat melukai pergelangan tangannya

ilustrasi garis polisi (foto: Freepik)

Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengatakan jika LST dipastikan melakukan aksi bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 12 gedung Filkom UB dan mendarat di balkon lantai 4. Alasan polisi memastikan ia bunuh diri dikarenakan sudah ada luka sayatan di pergelangan tangan korban.

"Terdapat bekas luka sayatan pada tangan kiri korban atau bagian nadi. Diduga bekas luka ini dilakukan korban sendiri. Luka tersebut telah terbungkus handyplas," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (15/12/2023).

Dugaan bunuh diri juga diperkuat dengan ditemukannya beberapa barang milik korban yang ditemukan di lantai 12 gedung Filkom UB. Benda-benda tersebut diantaranya sandal dan kacamata milik korban.

2. Polisi mengatakan jika korban terdaftar sebagai mahasiswa UB pada 2018 dan keluarga pada 2019

Ilustrasi Kampus Universitas Brawijaya (UB). (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Anton juga mengkonfirmasi jika pada 2018 korban sudah terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UB. Tapi ia kemudian keluar pada 2019 dikarenakan sakit yang membahayakan jiwanya.

"Dari keterangan pihak kampus menyatakan bahwa korban masuk dan terdaftar sebagai mahasiswi di fakultas MIPA UB, namun korban mengundurkan diri. Pengunduran diri ini karena yang bersangkutan memiliki penyakit yang mengganggu kehidupannya," jelasnya.

Namun, Anton tidak menyebutkan penyakit apa yang diderita korban. Yang pasti penyakit tersebut membuat ia kesulitan mengikuti pembelajaran di kampus.

3. Polisi menduga penyakit tersebut yang membuat korban nekat bunuh diri

Lantai 12 gedung Filkom UB yang dijadikan lokasi bunuh diri LST. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan saksi-saksi serta keluarga korban, diduga LST nekat melakukan bunuh diri disebabkan penyakit yang ia derita. Penyakit tersebut mengganggu aktivitasnya sehingga ia frustasi.

"Keterangan orang tua korban menyatakan bahwa benar anaknya sudah mengundurkan diri dari UB pada tahun 2019. Ini dikarenakan yang bersangkutan mempunyai penyakit sehingga tidak lagi berkuliah di UB," tandasnya.

Korban diketahui melompat dari lantai 12 gedung Filkom UB pada pukul 10.45 WIB. Dari lokasi kejadian, polisi berhasil menemukan barang-barang milik korban seperti kacamata, sandal, tas tangan, handphone beserta memory card, san uang senilai Rp24 ribu.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team