Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Putra kedua dari KH Arrazy Hasyim tertembak senjata api saat berada di Tuban. IDN Times/Imron

Tuban, IDN Times - Ustaz Arrazy Hasyim dan istrinya bernama Eli Ermawati mengaku telah mengikhlaskan kepergian anaknya, HS (3) yang meninggal akibat tertembak secara tak sengaja. Mereka pun meminta polisi menghentikan penyelidikan kasus ini karena menganggapnya sebagai  sebuah musibah.

1. Ustaz Arrazy tidak akan menuntut siapapun dalam kasus ini

Putra kedua dari KH Arrazy Hasyim tertembak senjata api saat berada di Tuban. IDN Times/Imron

Tak hanya itu, kedua orang tua korban juga bersedia tidak menuntut siapapun dalam insiden yang menewaskan anaknya secara mendadak tersebut zaat berada di kediaman sang kakek di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban pada pukul 13.30 WIB, Rabu (22/6/2022), kemarin.

"Orangtua korban sudah mengikhlaskan, tidak menuntut siapapun dalam kejadian tersebut, Jadi perkara ini sudah case closed," kata Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Ganantha, Kamis (23/6/2022).

2. Sebelum kasus ditutup, polisi telah mendatangi orangtua korban untuk melakukan penyelidikan

Putra kedua dari KH Arrazy Hasyim tertembak senjata api saat berada di Tuban. IDN Times/Imron

Perwira polisi dengan tiga balok di pundaknya ini mengatakan, sebelum kasus tewasnya pendakwah kondang di Indonesia tersebut dihentikan, polisi dari polres Tuban telah sempat menemui kedua orangtua korban untuk melakukan penyelidikan. Namun, saat itu kedua orang tua dan juga keluarga korban mengaku mengikhlaskan.

"Sempat kita datangi, tapi yang bersangkutan minta kasusnya tidak dilanjutkan dan menganggap kejadian ini sebagai musibah," jelasnya.

3. Korban tewas setelah tertembak di bagian dagu

Putra kedua dari KH Arrazy Hasyim tertembak senjata api saat berada di Tuban. IDN Times/Imron

Seperti diketahui sebelumnya, kasus meninggalnya putra Ustad Arrazy Hasyim bermula saat kakak korban berinisial HF (5) mengambil pistol milik polisi berinisial M yang merupakan pengawal sang ayah.

Saat itu M telah meletakkan senjata api di tempat yang menurutnya sudah aman. Karena merasa aman, M pun pergi salat di masjid. Tak lama kemudian terdengar suara letusan senjata api dan menewaskan korban HS dengan luka tembak dibagi dagu. "Sedangkan untuk polisi berinisial M setelah kejadian M langsung dibawa ke Mabes polri di kesatuannya untuk diperiksa," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team