Penyambutan Maba UB Bentrok, Sejumlah Orang Dilaporkan ke Polisi

Malang, IDN Times - Kegiatan penyambutan Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Brawijaya (UB) 2023 benar-benar dirundung banyak masalah. Setelah sebelumnya viral sejumlah maba yang tumbang setelah mengikuti Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya 2023, kini sejumlah mahasiswa bentrok saat penyambutan Maba UB 2023 oleh Organisasi Mahasiswa Eksternal Kampus (ORMEK). Kejadian ini terjadi di depan Gerbang UB di Jalan Veteran, Kota Malang pada Rabu (16/8/2023) sore.
Kejadian ini kemudian berakibat panjang, sejumlah mahasiswa dilaporkan ke Polresta Malang Kota. Polresta Malang Kota menerima laporan dari Aliansi Cipayung UB, kasus ini kini tengah salam penyelidikan Satreskrim Polresta Malang Kota. "Memang benar kalau ada laporan, dan kini masih proses penyelidikan," terang Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto saat dikonfirmasi pada Senin (21/8/2023).
1. Kronologi kerusuhan antar mahasiswa di Universitas Brawijaya
Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Koorkom UB, Muhammad Raffy Nugraha mengungkapkan jika kronologi kejadian ini bermula para kader ORMEK dari berbagai organisasi melakukan penyambutan Maba UB 2023 di depan Gerbang UB Jalan Veteran pada Rabu pukul 16.17 WIB. Bendera milik PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) milil Imam Baihaki tiba-tiba ditarik-tarik oleh seorang yang diduga mahasiswa UB. Raffy mengatakan kalau setidaknya ada 2 sampai 3 mahasiswa yang menarik-narik bendera tersebut.
Imam Baihaki yang tidak terima langsung mendatangi mahasiswa yang menarik bendera miliknya, ia mempertanyakan maksud para mahasiswa tak dikenal tersebut. Bukannya, mendapatkan penjelasan, Baihaki justru mendapat bogem mentah. Tidak hanya dikeroyok oleh 2-3 mahasiswa tadi, mahasiswa Fakultas Hukum UB angkatan 2019 ini bahkan mendapat pengeroyokan dari 10-15 orang tak dikenal.
"Imam ini mendapatkan pukulan yang didominasi diarahkan ke wajahnya, badan dan bajunya ditarik-tarik hingga robek dan tersungkur di belakang pagar gerbang warna hitam. Meskipun demikian, dia tetap dikeroyok hingga tak berdaya," terang Raffy saat dikonfirmasi pada Senin (21/8/2023).
Tak hanya Imam, seorang kader GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) bernama Tito Raja Sianturi juga mendapat perlakuan yang sama. Kejadian di tempat yang sama pada pukul 17.30 WIB ia mendapatkan informasi kalau ada orang tak dikenal yang merobek poster yang dibuat organisasinya. Tentu kejadian itu membuat emosinya mendidih, merasa harga dirinya ternodai.
Mahasiswa Fakultas Vokasi UB angkatan 2019 ini lantas mendatangi orang-orang yang merobek posternya untuk mempertanyakan maksud perbuatannya, di sana setidaknya ada 20 orang. Bukannya bicara baik-baik, orang-orang tak dikenal ini justru melakukan intimidasi pada Tito. Tito juga mendapat sejumlah tindakan kekerasan, membuat rahang kanannya terluka dan terdapat luka goresan pada leher sebelah kanan.