Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjahit Difabel Asal Jember Ini Kumpulan Uang Bisa Berhaji

Muayatur Rohmah (77) jemaah haji difabel asal Jember. (Dok. PPIH Embarkasi Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Kegigihan Muayatur Rohmah (77) akhirnya berbuah manis. Maryatur yang merupakan seorang penjahit dengan keterbatasan fisik, akhirnya bisa memenuhi panggilan Allah untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima. 

Muayatur Rohmah merupakan jemaah haji kloter 32 asal Jember, Jawa Timur. Ia adalah seorang difabil fisik dengan kaki yang tak sempurna.

Demi bisa berangkat haji, Maryatur menyisihkan sedikit demi sedikit hasil dia menjahit. Berapun hasil di hari itu, selalu ia sisihkan demi bisa berangkat ke tanah suci.

“Punya uang Rp50 ribu,Rp 100 ribu atau berapapun itu, saya tabung sedikit demi sedikit, dengan niat dapat mendaftar haji,” tuturnya.

Uangnya yang dia kumpulkan itu akhirnya cukup untuk mendaftar. Maryatur pun mendaftar haji pada tahun 2012 silam.

Tak cuma menjahit, Maryatur juga memiliki sepetak sawah yang ia sewakan. Uang dari hasil sewa itu, selain untuk keperluan sehari-harinya, juga ia pakai untuk melunasi biaya haji.

“Suami saya sudah tiada, kebetulan juga saya ada keponakan yang sudah saya rawat dari kecil hingga sekarang sudah berumah tangga. Pendapatan dari menjahit tidak tentu. Alhamdulillah masih ada sebidang sawah yang meskipun ukurannya tidak terlalu luas tetapi sangat membantu saya,” terangnya.

Meskipun memiliki keterbatasan fisik, Muayatur adalah perempuan mandiri. Ia bahkan mampu masuk ke dalam bus menuju Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan kedua lututnya sebagai tumpuan, meski sebelumnya dibantu petugas menggunakan kursi roda dari kamar ke depan pintu masuk bus.

"Saya masih punya semangat walaupun kondisi saya seperti ini. Saya tidak ingin merepotkan sepupu saya yang setia menemani saya selama perjalanan ini. Semua saya niatkan untuk ibadah kepada Allah," tegasnya.

Ia pun bersyukur tahun ini, setelah penantian panjang akhirnya bisa berangkat ke tanah suci. Menurutnya, semua yang telah ia capai adalah berkar nikmat dan karunia Allah.

“Alhamdulilah atas segala limpahan karunia dari Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berhaji di Tanah Suci,” tutur perempuan asal Kecamatan Mumbulsari, Jember ini.

Muayatur kini telah berangkat ke Madinah bersama kloter 32 pada Minggu (11/5/2025) bersama dengan sepupunya. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tetap mengejar mimpi, meski dihadapkan pada berbagai tantangan.

Sementara itu, Plh Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo menjelaskan bahwa disabilitas fisik bukan penghalang untuk menunaikan ibadah haji. Sebab, ada petugas haji yang akan mendampingi jemaah.

"Tuna daksa tidak menghambat untuk berangkat haji karena ada pendampingan, petugas tetap membantu. Syarat utamanya adalah sehat secara fisik dan psikologis, sehingga bisa menjalankan ibadah haji sesuai syariat," ujarnya.

Sugiyo juga mengapresiasi semangat Muayatur yang dinilai dapat memotivasi jemaah lain yang memiliki keterbatasan fisik. "Saya pikir ini motivasi yang luar biasa, apalagi di masyarakat Jember, ibadah haji merupakan hal yang sakral," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
Zumrotul Abidin
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us