Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Pengungsi Gempa Bawean Menunggu Bantuan Pemerintah

Masrufah (40) warga Desa Prapatunggal, Kecamatan Sangkapura, Bawean memilih tidur di tenda darurat bersama 33 orang lainnya ketimbang tidur di rumah. (IDN Times/Khusnul Hasana).
Gresik, IDN Times - Masrufah (40) warga Desa Prapatunggal, Kecamatan Sangkapura, Bawean memilih tidur di tenda darurat bersama 33 orang lainnya ketimbang tidur di rumah. Sebab, gempa yang terjadi sejak Jumat (26/3/20204) masih menjadi ancaman baginya.
Rumahnya yang tak jauh dari tenda tersebut hampir roboh karena gempa. Ia pun enggan pulang karena, takut sewaktu-waktu gempa datang lagi, dan merobohkan rumahnya.
"Di sini ada 33 orang, 11 kepala keluarga. Dari 11 keluarga itu, dua rumah roboh, sisanya retak," kata dia, Selasa (26/3/2024).
Di tenda yang hanya berupa terpal dengan ukuran kurang lebih lima kali lima meter itu, ia melakukan berbagai aktivitas. Mulai memasak, sahur, buka puasa, salat hingga tidur.
Editorial Team
EditorZumrotul Abidin
Follow Us