Beberapa hari setelah pertemuan itu, Subaidi mengunggah video pertemuan mereka bertiga. Dalam video itu Subaidi memberi caption yang menyebut Idris ketakutan hingga terkencing-kencing saat didatangi. Dalam video itu, Subaidi juga menyebut akan membunuh Idris jika bertemu.
Idris yang melihat postingan itu, langsung bertolak untuk mendatangi rumah Subaidi untuk meminta klarifikasi. Namun kala itu, Subaidi tidak sedang berada di rumah. Dia pun hanya bertemu mertua Subaidi dan mendapat informasi kalau Subaidi berprofesi sebagai tukang gigi itu, sedang berada di Malang. Karena tidak bertemu Subaidi, tersangka memutuskan pulang.
Selanjutnya, pada Rabu (21/11), pukul 09.00 WIB, Idris ke Pasar Pleranan untuk membeli gendongan bayi. Ketika di perjalanan, Idris berpapasan dengan Subaidi yang sama-sama mengendarai sepeda motor. Subaidi pun menabrak tersangka hingga terjatuh. Setelah itu, Subaidi mengeluarkan sebilah pisau dari balik baju dan menyabetkannya kepada Idris.
Sabetan Subaidi ini berhasil dihindari oleh Idris dan langsung mengambil senjata api yang disimpan di dalam kantongnya. Idris kemudian menembakkan pistol yang dibawanya ke arah dada kiri Subaidi, sehingga tembus pinggang kanan bawah.
Setelah itu tersangka lari dan meninggalkan sepeda motornya. Subaidi yang mengalami luka tembak masih mencoba mengejarnya, sambil mengambil batu dan melempari tersangka, namun tidak berhasil. Setelah itu, Idris tidak melihat Subaidi lagi, hingga kemudian mendengar kabar bahwa Subaidi sudah meninggal dunia.