Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pendaki Gunung Semeru Kini Waiib Pakai Gelang Pelacak

Potret pendaki di Gunung Semeru. (Dok. BB TNBTS)
Potret pendaki di Gunung Semeru. (Dok. BB TNBTS)
Intinya sih...
  • Pendakian Gunung Semeru kini wajib memakai gelang pelacak berbasis RFID untuk keselamatan
  • Gelang dilengkapi chip mini dan antena yang tersambung pada pemancar sinyal untuk melacak posisi pendaki
  • Kuota maksimal pendakian Gunung Semeru hanya 200 orang sehari dengan pembelian tiket online dan persyaratan dokumen penting

Malang, IDN Times - Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kini mewajibkan setiap pendaki Gunung Semeru wajib memakai gelang pelacak. Gelang pelacak tersebut berbasis Radio-Frequency Identification (RFID).

1. Pendakian Gunung Semeru berbahaya, kini pendaki dibekali kartu dan gelang pelacak

Hai Sobat Hijau dan #SahabatMentariTengger! Jalur Semeru memang memukau. Tapi meski kerap diangg.jpg
Kartu dan gelang pelacak untuk pendaki Gunung Semeru. (Dok. BB TNBTS)

Pranata Humas BB TNBTS, Endrip Wahyutama menyampaikan bahwa setiap pendaki di Gunung Semeru wajib membawa kartu dan menggunakan gelang pelacak berbasis Radio-Frequency Identification (RFID). Hal ini demi keselamatan dan keamanan para pendaki.

"Ini dikarenakan kawasan Semeru tetap beresiko, membuat pendaki bisa tersesat, jatuh, bahkan hilang. Sehingga tak jarang proses evakuasi memerlukan waktu lama karena sulitnya melacak posisi pendaki," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (7/7/2025).

Endrip mengatakan kalau gelang ini dilengkapi dengan chip mini dan antena yang tersambung pada pemancar sinyal, sehingga bisa dilacak titik sinyal pendakiannya. "Data berasal dari chip ini dapat diakses langsung melalui sistem pusat, seperti di pos pendakian," jelasnya.

2. Begini cara kerja kartu dan gelang pelacak di Gunung Semeru

Hai Sobat Hijau dan #SahabatMentariTengger! Jalur Semeru memang memukau. Tapi meski kerap diangg (1).jpg
Gelang pelacak untuk pendaki Gunung Semeru. (Dok. BB TNBTS)

Endrip menjelaskan kalau cara kerja kartu dan gelang pelacak ini dengan cara chip yang tertanam akan mengirimkan data identitas pengguna, lokasi terakhir, dan informasi penting lainnya. Kemudian informasi ini dapat memudahkan petugas untuk melacak posisi pendaki yang tidak kembali sesuai waktu yang ditentukan.

"Tapi Ini juga masih dalam tahap percobaan, karena alat tap in/tap out baru ada di Ranupani dan Ranu Kumbolo saja. Harapan ke depannya bisa di masing-masing pos untuk lebih mudah pemantauan pengunjungnya," bebernya.

3. Kuota maksimal pendakian Gunung Semeru hanya 200 orang pendaki sehari

Gunung Semeru (unsplash.com/Falaq Lazuardi)
Gunung Semeru (unsplash.com/Falaq Lazuardi)

Lebih lanjut, Endrip menyampaikan kalau kuota maksimal pendakian Gunung Semeru adalah 300 orang dalam sehari. Pembelian tiket hanya bisa dilakukan 2 hari sebelum pendakian dan hanya dijual secara online di website BB TNBTS. Calon pendaki juga diwajibkan melengkapi sejumlah dokumen penting diantaranya Kartu Tanda Penduduk (KTP) sampai Kartu Keluarga (KK).

"Untuk registrasi ulang adalah pukul 08.00 hingga 14.00 WIB, dan batas dimulai pendakian adalah pukul 15.00 WIB. Sementara check out dan pengambilan KTP dapat dilakukan pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Pendaki juga wajib lapor jika turun lewat dari jam 16.00 WIB, jika tidak maka akan dianggap overstay," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us