Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250704-WA0170.jpg
Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intinya sih...

  • Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali akan dilakukan hingga ke dasar laut.

  • Deputi Operasi SAR Basarnas mengatakan hasil diskusi dengan OSC Ketapang dan Lanal mempelajari kedalaman laut berkisar antara 40 sampai 50 meter.

  • Persiapan operasi penyelaman dilakukan, termasuk sarana prasana, personel, peralatan pencarian dan alat portable underwater searching device.

Banyuwangi, IDN Times - Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali dimungkinkan akan dilakukan hingga ke dasar laut. Hal tersebut dilakukan setelah pencarian hari kedua, Jumat (4/7/2025) nihil.

Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengatakan, hasil diskusi dengan On Scene Coordinator (OSC) SAR Ketapang, pihaknya sedang mempelajari kedalaman laut Selat Bali. Hal ini bertujuan untuk melakukan pencarian melalui operasi penyelaman.

"Hasil diskusi kami dengan OSC Ketapang dalam hal ini dan Lanal menganalisa peta laut yang beliau bawa mulai mempelajari kedalaman laut berkisar antara 40 sampai 50 meter," ujarnya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Namun, sebelum operasi penyelaman dilakukan, pihaknya akan melakukan sejumlah persiapan. Persiapan yang dilakukan mulai dari sarana prasana hingga personel.

"Ada tahap pendahuluan yang harus kita siapkan. Sarana-prasarana ya. Dan mainpower-nya. Sebelum mainpower menuju pelaksanaan kita lengkapi prosedur requirement terhadap personil tersebut. Ready for dive atau tidak," terang Eko.

Kantor Distrik Navigasi telah menyiapkan peralatan untuk mencari titik pasti kapal tenggelam. TNI AL juga disiapkan dalam operasi penyelaman nanti.

"Hari ini malam ini kami akan bekerja me-request peralatan tersebut untuk hadir di sini. Setelah hadir kita akan melakukan pendalaman dengan tim yang ada baik KNKT dan lain sebagainya seluruh stakeholder operasi gabungan," jelas Eko.

Eko menyebut, alat yang disiapkan tersebut merupakan seperangkat portable underwater searching divice. Alat pencarian itu bisa berupa magnometer, kapal dengan teknologi pencarian hingga peralatan canggih lainnya.

"Kalau bahasa globalnya portable underwater searching device. Ya, nanti macam-macam itu globalnya. Bisa ada magnetometer, dari kapal juga ada kapal yang mempunyai teknologi untuk mencari tersebut itu secara fix kapal. Kalau yang portable ya tadi yang saya bilang. Bahasa globalnya yang portable underwater searching device," pungkas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang-Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang.

Per Jumat (4/7/2025) pagi, total korban yang berhasil dievakuasi adalah 36 orang. 36 tersebut 6 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya masih dalam pencarian.

Editorial Team