Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor Kecam Aksi Kerusuhan 22 Mei

Lamongan, IDN Times- Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan pada 22 Mei kemarin membuat sejumlah pemuda di Lamongan angkat suara. Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Lamongan mengecam keras aksi kerusuhan tersebut.
Mereka juga meminta kepada aparat kepolisian mengusut tuntas aktor pelaku di balik kerusuhan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. "Kami sangat sayangkan sekali aksi unjuk rasa yang berujung pada kerusakan dan tindakan anarkis," kata Ketua PPDM, Anang Nafi'uzakki, Kamis (23/5).
1. Masyarakat diminta dewasa menyikapi isu yang berkembang
Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat agar lebih dewasa dalam menghadapi isu yang berkembang luas. Masyarakat juga diminta agar tidak terpancing isu hoaks yang ujung-ujungnya dapat merugikan negara dan pribadi masing-masing. "Jangan sampai kita termakan isu hoaks atau bohong, mari kita dewasa menyikapi," katanya.
2. Pihak-pihak yang keberatan bisa menempuh jalur hukum
Aksi brutal hingga mengakibatkan kerusuhan dan perusakan yang dilakukan oleh sekelompok masa juga dianggap keliru. Jika kelompok massa merasa keberatan dengan hasil pemilu 17 April 2019 lalu, maka seharusnya mereka bisa menempuh jalur hukum. "Jangan anarkis ada lembaga hukum yang bisa menyelesaikan perkara ini. Main hakim sendiri justru akan memperkeruh suasana," katanya.
3. Ansor Lamongan juga kecam aksi kerusuhan
Ketua PC GP Ansor Lamongan Muhammad Masyhur juga menyampaikan hal yang sama. Ia menyayangkan adanya aksi anarkis di Jakarta apa lagi saat ini kita menjalani ibadah di bulan suci Ramadan. "Saya harap masing-masing pendukung ikut menenangkan masyarakat, kita hormati bulan Ramadan. Kalau ada ketidakpuasan hasil pemilu, mestinya melalui proses hukum," jelasnya.
4. Para elit politik diminta legowo terkait hasil pemilu
Masyhur berharap, kepada pentolan atau elit politik diminta untuk legowo dan menyudahi hasil perolehan suara pada pemilu 17 April lalu. Dan kembali merajut tali persaudaraan. "Keinginan kami Ansor Lamongan yakni, yang menang merangkul yang kalah, dan yang kalah harus lapang dada. Bagaimanapun, pemilu 2019, banyak penyelanggara yang meninggal dan sakit. Jangan ditambah duka ini dengan korban aksi anarkis," pungkasnya.