Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara. IDN Times/Dok. Istimewa
Khusus RSUD BDH, beber Febri, pengisian ulang tabung oksigen dilakukan dua kali jalan atau dua rit. Ini dikarenakan jumlah tabung oksigen yang dimiliki pemkot untuk mentransfer juga terbatas. "Misalkan, ambil 40 (tabung) nanti kemudian balik lagi (mengisi) yang kosong lagi," terangnya.
Selain RSUD BDH, pemkot juga menyediakan tabung oksigen di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) lantaran kebutuhan oksigen di sana tinggi. Sebab, RSLT tak hanya digunakan untuk merawat pasien tanpa gejala dan gejala ringan, tapi juga pasien dengan saturasi oksigen di bawah 80 persen.
Pemkot, sambung Febri, juga melengkapi RSLT dengan alat oksigen konsentrator sebanyak 100 unit. Alat ini dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis hanya dengan disambungkan ke aliran listrik. "Juga diberikan satu alat lagi yang sifatnya personal. Artinya, satu orang dikasih alat yang namanya oksigen konsentrator," kata Febri.