Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_2772.jpeg
Proses pemberian beasiswa Pemuda Tangguh bagi mahasiswa di Surabaya. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Intinya sih...

  • Pemkot Surabaya siapkan Rp192,8 miliar untuk beasiswa 24.000 mahasiswa

  • Beasiswa mencakup biaya hidup bulanan dan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT)

  • Mayoritas penerima beasiswa dari keluarga miskin dan pra-miskin, diharapkan dapat membantu puluhan ribu keluarga di Surabaya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan anggaran Rp192,8 miliar untuk beasiswa bagi 24.000 mahasiswa. ”Pemuda Tangguh” ini, para mahasiswa akan mendapat dukungan biaya hidup bulanan serta pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) atau yang dulu dikenal sebagai Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, target 24.000 mahasiswa tersebut melengkapi 5.900 mahasiswa yang sudah diberi beasiswa oleh Pemkot Surabaya sejak 2022 dengan total anggaran Rp71 miliar. Selain untuk perguruan tinggi negeri, mahasiswa yang berkuliah di kampus swasta juga menjadi sasaran.

“Kita ingin ada lompatan. Kalau biasanya per tahun kita hanya buka untuk 2.000-3.000-an mahasiswa, tahun depan kita tingkatkan berkali-kali lipat. Total tahun depan Pemkot akan membiayai 24.000 mahasiswa,” ujar Wali Kota Eri, Selasa (30/9/2025).

Eri mengatakan, dengan target 24.000 mahasiswa, diharapkan dapat membantu puluhan ribu keluarga di Surabaya untuk melahirkan sarjana-sarjana baru dari berbagai disiplin ilmu yang dapat membantu memecahkan masalah kota sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga para mahasiswa. Dari 24.000 mahasiswa, mayoritas diprioritaskan dari keluarga miskin dan pra-miskin, baru kemudian ada jalur prestasi.

”Kita harapkan beasiswa ini juga menjadi bagian dari upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan, di samping tentu kita berharap mahasiswa-mahasiswa ini bisa menjadi penggerak perubahan positif di lingkungannya,” kata dia.

”Kita pastikan setiap keluarga miskin dan pra-miskin yang memiliki anak usia sekolah akan dibiayai sampai lulus kuliah. Minimal dalam keluarga miskin dan pra-miskin tersebut, satu anaknya harus lulus jadi sarjana,” imbuhnya.

Eri juga mengingatkan agar para mahasiswa penerima beasiswa Pemuda Tangguh untuk memiliki tanggung jawab dalam peningkatan kualitas akademik dan kehidupan sosialnya. Terpilih menjadi penerima beasiswa berarti memiliki tanggung jawab untuk selalu belajar dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial-kemasyarakatan.

”Saya selalu pesankan, belajar rajin agar kualitas akademik meningkat. Tetapi jangan lupa untuk aktif dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan, baik itu organisasi kemahasiswaan maupun aktivitas di lingkungan tempat tinggal. Sehingga lengkap, akademiknya oke, plus kemampuan kepemimpinannya juga terasah lewat organisasi dan aktivitas sosial-kemasyarakatan,” pungkasnya.

Editorial Team