Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Surabaya Larang SD-SMP Adakan Study Tour ke Luar Kota

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, melarang para siswa SD hingga SMP menggelar acara study tour ke luar kota. Keputusan itu diambil sebagai respons terhadap kecelakaan yang menimpa peserta study tour dari SMK Lingga Kencana Depok yang viral baru-baru ini. 

1. Study tour dinilai membebani siswa

Eri Cahyadi saat meninjau pembangunan RSUD Surabaya Timur. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya).

Imbauan ini sebenarnya bukan hal baru di Surabaya. Namun, Wali Kota Eri Cahyadi kembali menegaskannya untuk memastikan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua siswa.

"Wisuda saja tidak boleh kok. Kalau kita sudah arahkan, tidak ada wisuda kalau bayar, kecuali komite, sama dengan study tour," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (17/5/2024).

Larangan ini didasari oleh komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua siswa. Study tour yang membebani orang tua siswa dinilai tidak sejalan dengan komitmen tersebut.

"(Larangan) sudah dari dulu. Kebijakannya tidak pernah berubah ya, kita sudah bunyikan," tegasnya.

2. Dispendik Surabaya akan keluarkan surat edaran larangan study tour

Ilustrasi untuk para siswa-siswa, Rabu (15/5/2024). (Dok. Istimewa)

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menambahkan, pihaknya akan mengeluarkan surat edaran resmi terkait imbauan ini. Surat edaran tersebut akan memuat alternatif kegiatan perpisahan yang dapat dilakukan di sekolah atau di dalam Kota Surabaya.

"Harapan kami, bentuknya bisa di sekolah atau mungkin bisa pergi tapi dalam kota saja. Misalnya, anak-anak bisa berwisata ke mangrove atau banyak spot-spot wisata lainnya di Surabaya," ujar Yusuf.

Namun demikian, Yusuf menekankan bahwa imbauan ini bukan untuk membatasi kreativitas sekolah, tetapi untuk memastikan bahwa kegiatan tidak membebani orang tua siswa.

"Jika kita sampaikan ini, mestinya semua harus bisa memahami. Surat edaran Dispendik akan keluar sebelum liburan, segera," ungkapnya.

3. SMP di Surabaya tak pernah gelar study ke luar kota

ilustrasi walking tour (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Sementara itu, Koordinator Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Surabaya Cipto Wardoyo menyatakan, SMP Negeri di Surabaya sudah tidak melaksanakan study tour ke luar kota selama beberapa tahun terakhir.

"Selama ini, sekolah-sekolah negeri memang tidak pernah mengadakan kegiatan tour ke luar kota. Sudah beberapa tahun kami tidak melaksanakan study tour," ujarnya. 

Menurutnya, selama beberapa tahun terakhir, bentuk perpisahan yang dilakukan SMP Negeri di Surabaya lebih banyak berupa ajang kreativitas anak-anak. Misalnya, berupa panggung hiburan yang menampilkan bakat dan minat siswa.

"Misalnya penampilan kelas 9A, 9B, itu sebagai bentuk kenangan anak-anak selama tiga tahun bersekolah di tempat tersebut," tambahnya.

Ia juga menyatakan bahwa MKKS SMP Negeri akan selalu berkoordinasi dengan sekolah-sekolah untuk memastikan imbauan ini dipatuhi. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan kegiatan perpisahan yang berkesan dan bermanfaat bagi para siswa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
Zumrotul Abidin
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us