Sidoarjo, IDN Times - Tim SAR Gabungan memutuskan untuk mengangkat material bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny yang ambruk pada hari keempat evakuasi, Kamis (2/10/2025). Meski di balik reruntuhan itu diduga masih banyak korban yang belum terselamatkan.
Keputusan mengangkat material bangunan itu dibenarkan Pakar ITS, Ahli Konstruksi Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Muji Himawan. Dalam prosesnya nanti, akan menggunakan sejumlah alat berat. Salah satunya ialah crane.
"Kami menyiapkan pembongkaran bangunan yang collapse (runtuh) dengan menggunakan alat berat crane," ujarnya saat dikonfirmasi via telepon.
Muji menambahkan, keputusan membongkar bangunan berupa beton, batu bata dan lain sebagainya ini untuk memudahkan akses tim evakuasi ke korban. Diduga kuat, korban yang dalam reruntuhan saat ini sudah meninggal dunia.
"Pembongkaran ini pertama untuk memudahkan akses ke korban. Sampah-sampah (berupa kayu dan bambu) kita bersihkan, kemudian kita potongi (besi dan beton) untuk diangkut," terang Muji.
Lebih lanjut, Muji menargetkan bahwa proses pembongkaran ini membutuhkan waktu dua hari. Mulai dari pembersihan hingga evakuasi korban tersisa. "Jumat sore sudah selesai," pungkasnya.