Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pelapor dan Terlapor Guru Banting Siswa Diperiksa Polisi

Insiden pelatih SD di Surabaya banting siswa MI. (Dok. Istimewa)
Insiden pelatih SD di Surabaya banting siswa MI. (Dok. Istimewa)

Surabaya, IDN Times - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya telah menerima laporan dugaan kekerasan guru yang membanting siswanya saat kompetisi futsal. Sejumlah saksi pun telah diperiksa.

"Memang betul kami dari unit PPA menerima laporan kalau tidak salah hari minggu kemarin malam. Dan saat ini, penyidik sudah melaksanakan beberapa rangkaian pemeriksaan baik dari segi penyelidikan dan penyidikan," ujar Kanit PPA Iptu Eddie Octavianus Mamoto, Selasa (29/4/2025).

"Untuk saksi kami sudah memeriksa dari pihak korban, kakak korban, orang tua, dan dari siswa yang ikut, dua atau tiga orang yang ada dalam video termasuk guru sendiri," tambah dia.

Selain itu, Eddie menyebut kalau terlapor--dalam hal ini guru berinisial BZA- jiga sudah dimintai keterangan. Pengakuan guru, dia berniat menarik korban tapi karena terlalu keras, sehingga terbanting. 

"Tujuannya sebenarnya untuk menarik karena korban saat melakukan itu ketika dia selebrasi terlalu bergembira sehingga selebrasinya pas di depan lawan main," katanya.

'Jadi, gurunya datang untuk menarik tapi memang sudah terlalu keras nariknya, sehingga anak itu kelihatan seperti di video kayak dibanting, terpental lah seperti itu," imbuh Eddie.

Kendati ada pengakuan sedemikian rupa, polisi tetap mendalaminya. Karena kekerasan terhadap anak, dengan bentuk apapun tidak diperbolehkan. Baik itu membanting, menarik atau mendorong. 

"Kami mengimbau kepada warga Kota Surabaya entah di bidang pendidikan dimanapun, kekerasan terhadap anak itu tidak diperbolehkan, atau sama-sama lah. Anak itu anak kita semua, mari kita jaga mereka, mari kita beri layanan terbaik, pendidikan terbaik," tegas Eddie.

"Yang namanya anak siapapun, anak kita semua. Jadi, kekerasan terhadap anak itu tidak diperbolehkan seperti itu," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us