Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250627-WA0215.jpg
Momen PDIP Surabaya dalam peringatan Tahun Baru Hijriah 1447. (Dok. PDIP Surabaya).

Intinya sih...

  • DPC PDIP Kota Surabaya memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah dengan doa bersama dan tasyakuran potong tumpeng pada Kamis malam (26/06/2025).

  • Doa bersama dilantunkan untuk almarhum Soekarno atau Bung Karno, bertepatan dengan bulan lahir Bung Karno, serta mendoakan para tokoh pendiri partai yang sudah mendahului.

  • Peringatan Tahun Baru Islam menjadi momentum meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan, serta hubungan positif dengan sesama untuk memberikan dampak positif pada masyarakat.

Surabaya, IDN Times - DPC PDIP Kota Surabaya memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah dengan menggelar doa bersama dan tasyakuran potong tumpeng pada Kamis malam (26/06/2025). Pada peringatan tersebut, DPC PDIP Kota Surabaya turut mendoakan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno.

Plt DPC PDIP Surabaya Yordan M Bataragoa mengatakan, doa bersama dilantunkan di peringatan Tahun Baru Islam untuk almarhum Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno atau Bung Karno. Sebab, pada momen Tahun Baru Islam ini, juga bertepatan dengan bulan lahir Bung Karno.

"Karena peringatan Tahun Baru Islam kali ini bertepatan dengan peringatan Bulan Bung Karno. Selain itu kita juga mendoakan para tokoh pendiri partai yang sudah mendahului kita," ujarnya.

Lebih lanjut Yordan berpesan, peringatan Tahun Baru Islam menjadi momentum untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain kepada Tuhan, pergantian tahun juga sebagai momen meningkatkan hubungan dengan manusia.

"Dan itu tidak hanya diwujudkan dalam hubungan kita kepada Tuhan. Melainkan juga di wujudkan dalam hubungan kita dengan sesama. Kita juga semestinya bisa makin memberikan dampak positif pada masyarakat," imbuhnya.

Anggota DPRD Jatim ini mengatakan, kader PDIP Surabaya harus ingat bahwa semangat untuk mensejahterakan masyarakat itu menjadi sumber inspirasi, sumber perjuangan bersama. Kader harus selalu membesmai masyarakat.

"Menjadi tugas kita untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Jadi ya kita jangan merasa sudah hebat kalau kita belum bisa membuat rakyat kita ini sejahtera," katanya.

Ia berpesan kepada seluruh Kader PDIP Kota Surabaya agar selalu rendah hati. Kader tidak boleh merasa telah melakukan banyak hal, bila hal-hal tersebut tidak membuat rakyat sejahtera.

"Kita jangan merasa sudah melakukan banyak hal kalau ternyata banyak hal yang kita lakukan itu belum bisa membuat masyarakat sejahtera," pungkasnya.

Editorial Team