Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas gabungan merazia apotek di Lamongan. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times - Petugas gabungan, TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan menggelar razia ke sejumlah apotek dan swalayan di Kabupaten Lamongan, Kamis (5/3), siang. Dalam razia itu, petugas hanya ingin memastikan jika toko dan apotek di Lamongan tidak melakukan penimbunan masker. 

1. Stok masker di beberapa swalayan di Lamongan habis

Petugas gabungan merazia apotek dan swalayan di Lamongan. IDN Times/Imron

Sejak wabah virus corona masuk ke Indonesia, masker terus dicari banyak orang, tak terkecuali masyarakat Lamongan. Akibatnya, stok masker di sejumlah toko dan apotek habis. Tak hanya itu, harga masker yang dijual juga mengalami kenaikan.

"Tujuan dari razia gabungan kali ini untuk memastikan bahwa tidak ada penimbunan masker di Lamongan," kata Kapolsek Lamongan Kompol Budi Santoso, usai razia.

2. Lima apotek dan satu swalayan di razia

Petugas gabungan merazia apotek di Lamongan. IDN Times/Imron

Budi mengatakan, ada 5 apotek dan satu swalayan di wilayah Lamongan kota yang di razia. Namun, polisi tidak menemukan petugas apoteker yang dengan sengaja menimbun masker. "Dan kami akan terus melakukan razia serupa di kemudian hari, tujuannya agar tidak ada oknum-oknum yang memanfaatkan momentum seperti ini sebagai ladang mencari keuntungan," ungkapnya.

3. Pelaku penimbun masker bisa dipidanakan

Petugas gabungan merazia apotek di Lamongan. IDN Times/Imron

Jika dalam razia didapatkan oknum yang melakukan penimbunan masker, maka polisi akan menangkap pelaku tersebut. Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat agar tidak panik dan khawatir menyikapi virus corona yang sudah masuk ke Indonesia. "Jangan khawatir informasi yang saya dapatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan masih mempunyai 2500 stok masker," ungkapnya.

4. Masker sudah langka sejak dua pekan terakhir

Petugas gabungan merazia apotek di Lamongan. IDN Times/Imron

Dalam razia itu, petugas juga meminta nomor telepon distributor masker yang biasanya menjual masker ke apotek yang dirazia. Sementara lima apotek dan satu swalayan ya g didatangi sudah tidak lagi menjual masker, karena sudah sejak dua pekan terakhir ini distributor masker tidak lagi mengirimkan masker ke apotek dan swalayan mereka. "Jadi rata-rata sudah habis terjual maskernya," pungkas Budi.

Editorial Team

EditorImron