Hendra Purnama melakukan permintaan maaf didampingi kuasa hukum. (IDN Times/istimewa)
Dalam kesempatan tersebut, pria asal Surabaya ini menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya pada kepala desa, tokoh adat, dan masyarakat di Desa Ngadisari. Pasalnya perbuatan mereka telah membuat Blok Savana Lembah Watangan atau biasa dipanggil Bukit Teletubbies terbakar.
Ia menyampaikan jika tidak ada kesengajaan dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, ini murni ketidaksengajaan. Ia mengatakan kalau ada 1 flare yang awalnya gagal meledak tiba-tiba meledak sendiri sehingga percikan apinya membuat padang savana tersebut terbakar hebat.
"Kami sudah berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air yang ada di dalam botol. Tapi sayangnya kami tidak bisa memadamkan api karena keterbatasan kami. Kami mengakui kalau kami lalai dalam kejadian ini," terangnya.
Tokoh-tokoh masyarakat yang hadir di sana menyampaikan kekecewaannya pada keenam orang ini. Pasalnya Gunung Bromo adalah tempat suci bagi masyarakat Tengger. Kebakaran di Gunung Bromo adalah bencana yang mengerikan bagi mereka.