Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gamal Albinsaid. IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Meski tidak memiliki kursi penuh alias 10 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, namun Partai Amanat Nasional (PAN) cukup diperhitungkan dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020. Pasalnya, 3 kursi yang mereka kantongi akan sangat membantu memenuhi kebutuhan kursi untuk mengusung pasangan calon.

Tapi saat ini, PAN sudah menutup pintu bagi para Bakal Calon Wali Kota Surabaya yang ingin mendaftar. Mereka sudah menentukan 2 nama yang akan diajukan ke DPP PAN untuk mendapatkan surat tugas sebagai Cawali yang diusung PAN.

1. DPD PAN Surabaya tutup kesempatan

(Ilustrasi) IDN Times/Handoko

Ketua DPD PAN Surabaya, Hafid Suaidi mengatakan, saat ini mereka telah menutup kesempatan bagi siapa saja yang menawarkan diri sebagai Bacawali. Pasalnya, DPP PAN sudah akan mengumumkan rekomendasi mereka dalam waktu dekat ini.

"Melihat waktu, sulit untuk ada rekom ketiga. Karena DPP dalam minggu ini sudah menurunkan keputusannya," ujar Hafid saat ditemui di sebuah restoran Jalan Mayjend Sungkono, Senin (13/1).

2. Nama Hariyanto dan Machfud yang disetor ke DPP

Machfud Arifin saat bertemu dengan DPD PAN Surabaya, Senin (13/1). IDN Times/Fitria Madia

Saat ini Hafid sudah mengantongi dua nama yang akan ia serahkan kepada DPP PAN. Mereka adalah Mantan Kapolda Jatim Irjen (Purn) Machfud Arifin dan Ketua DPC Peradi Surabaya Hariyanto. Karena memang, hanya dua orang tersebut lah yang mendaftar di DPD PAN Surabaya.

"Sebenarnya kita tidak membuka pendaftaran. Kami ingin tokoh, lalu kemudian Pak Machfud tertarik kepada kami, ya sudah. Jadi jalin komunikasi seperti itu," jelasnya.

3. Gamal tidak bisa dapat rekomendasi DPD PAN Surabaya

Gamal Albinsaid. IDN Times/Fitria Madia

Lalu bagaimana nasib para Bacawali lainnya seperti Gamal Albinsaid? Padahal, mantan juru bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu sempat mengklaim sudah menjalin komunikasi dengan PAN. Saat ini Gamal juga belum mendapat posisi aman di salah satu partai sehingga rekom PAN menjadi berarti.

"Pak Gamal masih dalam tataran lisan saja. Sudah sulit, ya," pungkasnya.

Editorial Team