Ilustrasi (pexels.com/kat wilcox)
Setelah menginterogasi Mulyadi, polisi pun memburu Suwono sebagai pemasok bahan baku. Mulyadi mengaku membeli bahan pembuatan petasan senilai Rp2,9 juta dengan rincian 25 kg belerang, 25 kg potasium, 2 kg serbuk bronze, 100 lembar kertas sumbu, serta 1 kg bubuk sendawa.
Ternyata, Suwono juga turut memproduksi petasan di rumahnya. Polisi pun menggeledah tempat tinggal Suwono dan menyita 9 kg bubuk petasan dengan kemasan 1 kg, 37,5 kg bubuk petasan kemasan 0,5 Kg, 21 petasan berdiameter 9 cm, 5 dus petasan berdiameter 2 cm, 32 lembar sumbu petasan, 91 selongsong petasan, 24 rol kertas, serta berbagai peralatan untuk membuat petasan.
"Suwono mengaku membeli bubuk petasan dari seorang pria berinisial PDK yang kini masih buron. Bahan peledak itu dia beli seharga Rp170 ribu perkilo," imbuh Dony.
Setelah membongkar rumah Suwono, polisi juga menyasar Kaseran (71), salah satu bagian jaringan petasan ilegal di rumahnya pada Selasa (27/4/2021). Warga Desa Kalimati, Kecamatan Tarik, Sidoarjo ini mengaku memasok sebagian bahan untuk membuat bubuk petasan ke Mulyadi melalui Suwono.
"Kaseran mengaku membeli bahan-bahan untuk membuat bubuk petasan di Pasar Turi, Surabaya melalui seseorang berinisial Pur, masih dalam pencarian," jelasnya.