Penampakan laboratorium pabrik narkoba terbesar di Indonesia. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada mengatakan jika pabrik ini dikendalikan oleh seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia. Namun, polisi masih melakukan pengajaran pada WNA Malaysia ini. Para tersangka juga hanya memanggil WNA Malaysia ini dengan panggilan Ken.
"Saya jelaskan bahwa yang bersangkutan (WNA Malaysia) itu yang mengendalikan ini, semua dia yang memberikan tutorial untuk pembuatan ini bagaimana cara membuatnya bagaimana campurannya itu dikendalikan oleh yang bersangkutan ini. Kemudian dia memasarkan dengan e-commerce, ini pemasarannya itu menggunakan di Instagram," terangnya saat konferensi pers pada Rabu (3/7/2024).
Wahyu juga mengatakan jika WNA Malaysia ini juga menyuplai bahan baku dari Tiongkok untuk diracik menjadi narkoba di Kota Malang. Pintarnya, para pelaku menyamarkan pabrik yang ada di tengah-tengah pemukiman warga ini sebagai kantor even organizer, sehingga tidak ada yang curiga selama 2 bulan produksi ini.