Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi daycare berizin resmi (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi daycare berizin resmi (freepik.com/rawpixel.com)

Intinya sih...

  • Orang tua balita yang luka-luka di daycare mencabut laporan polisi karena sudah berdamai dengan pemilik daycare.

  • Pihak keluarga menuntut lima hal kepada pemilik daycare, termasuk permintaan maaf tertulis dan biaya pemulihan medis.

  • Daycare tempat kejadian terjadi telah ditutup oleh Pemkot Surabaya karena tidak memiliki izin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Orang tua balita yang mengalami luka-luka saat dititipkan di sebuah daycare di kawasan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya mencabut laporan polisi. Ada beberapa alasan mengapa laporan tersebut dicabut.

Kasus balita luka-luka ini belakangan sempat ramai. Diduga, balita berinisial E (1) itu luka-luka karena digigit temannya sendiri saat dititipkan di daycare.

Ibu kornan, F (31) warga Sedati, Sidoarjo mengatakan, pihaknya sudah berdamai dengan pemilik daycare. Di samping memilih berdamai, pihaknya juga menyerahkan lima tuntutan yang harus dipenuhi pengurus daycare.

"Iya betul (laporan sudah dicabut) sudah damai, karena lima point tuntutan dari pihak keluarga dapat disepakati oleh pihak daycare dan orang tua pelaku penyerangan," ujar F.

Setidaknya ada lima tuntutan pihak keluarga kepada pemilik daycare. Lima tuntutan itu, pertama meminta pihak Mami Daycare secara terbuka mengakui kelalaiannya dalam mengawasi dan melindungi anak, baik melalui pernyataan tertulis maupun video klarifikasi.

"Kedua, menuntut evaluasi menyeluruh serta perbaikan SOP dan sistem keamanan Mami Daycare agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya.

Ketiga, meminta permintaan maaf tertulis dari pihak Mami Daycare dan/atau orang tua pelaku kepada korban dan keluarga. Keempat, menuntut seluruh biaya pemulihan medis dan psikologis ditanggung penuh, termasuk pengobatan luka fisik anak, terapi psikologis bagi ibu dan pemeriksaan lanjutan untuk mencegah dampak jangka panjang

Dan kelima karena luka berpotensi meninggalkan bekas permanen, meminta ganti rugi yang adil atas kerugian materiil berupa biaya perawatan, kehilangan penghasilan, pengembalian biaya daycare selama bulan Juni yang telah ditransfer, kerugian inmateriil seperti ttrauma, rasa aman yang hilang, dampak psikologis anak di masa akan datang akibat bekas luka yang ditimbulkan.

Selain lima tuntutan tersebut, DF memilih damai karena pihak daycare telah menyesali kejadian yang terjadi dan siap melakukan evaluasi agar insiden serupa tidak terulang kembali.

"Perdamaian disepakati karena pihak keluarga masih melihat ada kemauan dari pihak daycare untuk mengevaluasi diri dan bertanggung jawab. (Laporan kepolisian) juga sudah kami cabut," tutup F.

Saat ini, daycare tersebut juga telah ditutup oleh Pemkot Surabaya. Terlebih, tempat penitipan anak itu tak memiliki izin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Balita perempuan berusia satu tahun mengalami luka-luka saat dititipkan di sebuah Daycare di Surabaya. Diduga balita berinisial E itu luka-luka karena digigit temannya.

Ibu korban, F, mengatakan kejadian itu terjadi pada 4 Juni 2025 silam. Saat itu, seperti biasa F dan suaminya yang sedang bekerja menitipkan E di daycare yang berada di Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya pukul 06.00 WIB. Ia menitipkan E ke daycare empat hari dalam seminggu.

Pukul 08.00 WIB, saat E dan suaminya sudah berangkat kerja, tiba-tiba pihqk daycare menghubunginya. Pihak daycare bilang kepada F, ada insiden yang dialami E saat sedang tidur sekamar dengan temannya.

"Katanya itu anak saya ada kejadian jadi ketika pagi itu ditidurkan sekamar dengan anak baru, usianya kurang lebih 2 tahun lebih," ungkapnya.

E ditemukan luka-luka setelah ditinggal 15 menit oleh pengurus daycare. Luka tersebut disebut karena digigit teman sekamar. Tetapi, di dalam kamar daycare tersebut tidak ada CCTV, sehingga mereka tak tahu pasti kejadian yang sebenarnya.

"Nah, itu setelah ditemukan itu jadi dibiarkan tidur sekamar terus berdua aja terus enggak ada CCTV katanya itu ditinggal sebentar cuma 15 menit katanya. Nah, begitu balik itu katanya sudah luka-luka seperti itu," jelasnya.

F sempat menerima foto kondisi anaknya yang penuh luka. Tetapi, foto-foto tersebut disamarkan agar luka yang dialami E terlihat tidak terlalu parah.

" Jadi fotonya itu cerah gitu, terus luka-lukanya itu tidak seberapa tampak. Jadi hanya merah memang ada luka kayak gores gitu, luka Iya merah ada darah tapi enggak jelas," terangnya.

Buru-buru suami F datang ke daycare untuk mengecek kondisi anak mereka. Suami F lalu membawa E ke klinik terdekat. Barulah setelah dibawa ke klinik, luka-luka yang dialami E ternyata lebih parah dari foto yang dikirim oleh pihak daycare.

"Terus habis gitu (lukanya) parah kanan dan kiri, telinganya itu ya ada luka kayak luka ada darah-darahnya gitu sedikit sama antingnya itu sudah lepas. Nah, terus saya otomatis langsung pulang, terus saya benar-benar nemui keadaan aslinya itu ternyata beda sekali dengan yang difoto," sebutnya.

F pun tidak terima dengan apa yang dialami anaknya, sehingga ia menanyakan hal yang sebenarnya ke pihak daycare. Tetapi, pihak daycare mengaku juga syok dengan yang terjadi pada E.

"Nah, day care-nya ini malah defend dengan alasan juga shock terus ini baru pertama kali terus karena konsepnya rumahan jadi enggak ada CCTV-nya gitu," tutur F.

F Lantas meminta foto kondisi anak yang diduga menggigit E. Ternyata anak tersebut sama sekali tak mengalami luka.

"Terus saya juga dikirimin foto anak yang menggigit itu. Ini anaknya gitu dan anaknya ini dan tidak sedikit pun luka. Jadi kayak satu arah anak saya saja yang luka. Sementara lawannya ini yang katanya umur 2 tahun ini itu enggak ada goresan satu pun jadi sehat walafiat gitu," kata dia.

F kemudian menghubungi orangtua anak yang menggigit E. Mereka bilang, anaknya hanya gemas dan tidak mungkin membuat E hingga luka parah. Orangtua anak tersebut meminta bertemu dengan F, tetapi dia menolak karena sedang membawa E ke IGD.

"Akhirnya orang tuanya bilang, ya sudah bu , kalau dibuat panjang silakan, gitu. Terus enggak ada kontak tanggung jawab sama sekali," terangnya.

F pun membawa kasus ini ke polisi. Ia melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jatim dan E pun dilakukan visum.

"(Hasil visum) waktu pertama kali dikonfirmasi yang dokter itu memang ada yang gigitan anak kecil. Ada bentuk gigi gitu iya.Cuman ada beberapa itu yang lebam kayak terus ada ngupas lukanya itu kayak lukanya cuil itu saya enggak tahu," pungkas dia.

Editorial Team