Banyuwangi, IDN Times - Operasi pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya resmi ditutup pada hari ke-20, Senin (21/7/2025). Walaupun sudah ditutup, 16 orang korban masih belum ketemu.
Operasi pencarian dilakukan sejak Kamis (3/7/2025) lalu. Pencarian awalnya berlangsung selama 7 hari, kemudian, mengalami penambahan waktu 3 hari.
Karena banyak korban yang masih belum ditemukan, waktu pencarian kembali ditambah 3 hari menjadi 13 hari. Lalu, di hari ke-13 pencarian ternyata masih ada belasan korban yang belum ditemukan, operasi SAR kembali ditambah 7 hari.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit selaku SAR Mission Corodinator (SMC ) pada operasi tersebut mengatakan, karena sudah tidak ada tanda-tanda korban ditemukan, pihaknya pun menutup operasi SAR.
"Dari 7 hari kemudian tambah 3 hari hari tambah 3 hari dan ditambah 7 hari lagi dan dengan tidak ditemukannya tanda-tanda korban kembali ditemukan maka bisa resmi ataupun dapat ditutup," ujarnya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Nanang mengatakan, hingga penutupan, pihaknya tak menerima data pasti jumlah penumpang dari pihak berwenang. Sehingga, data yang dipakai hingga hari hari ini adalah data manifes.
Menurutnya, pihak terkait yang memungkinkan memberi data kepastian jumlah penumpang adalah operator pelabuhan atau operator kapal. "Hingga sore kami menunggu, tapi tidak ada pihak berwenang yang memberi data secara resmi kepada kami," kata Nanang.
Berdasarkan data manifes penumpang, jumlah orang di dalam KMP Tunu Pratama Jaya adalah 65, 53 penumpang kapal dan 12 kru kapal. Selama 20 hari proses pencarian, 49 orang telah ditemukan. 19 di antaranya meninggal dunia, 30 orang selamat. Sisanya 16 orang hingga hari ini masih belum ditemukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang.