Rumah baca dan Bermain Sahabat Bintang yang berada di Kampung 1001 malam. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Dulu tempat tersebut ramai. Ada banyak mahasiswa datang untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak. 3 hari dalam seminggu mereka datang sambil membawa bingkisan.
"Kakak-kakak mahasiswa ngajari anak-anak pelajaran sekolah. Juga sambil bermain," katanya.
Biasanya ayu menjadwal kedatangan mereka. Ayu juga menjadwal anak-anak yang datang ke rumah baca.
"Banyak yang datang, tapi saya rooling, di sini kan juga anaknya banyak ada 160an. Nah kapasitas di sini hanya 30 anak. Jadi kakak-kakak mahasiswa saya jadwalkan, sekarang ini besok itu," sebut Ayu.
Ia menuturkan, semenjak ada rumah baca itu, anak-anak di Kampung 1001 malam menjadi semangat bersekolah. Salah satunya adalah Rohim.
"Rohim itu anak yatim piatu, dia putus sekolah. Tapi karena sering main ke sini dan tak tawari sekolah, Rohim mau, akhirnya tak carikan donatur," ungkap Ayu.
Di rumah baca itu, anak-anak bukan hanya belajar tapi juga bermain. Para donatur sering kali datang juga sering membawa mainan.
Banyak juga orang-orang yang datang mendonasikan peralatan sekolah. Seperti buku tulis, tempat pencil hingga meja belajar.
"Kalau ada orang sini yang minta pencil, buku ya saya kasih, karena ini kan memang dari donatur untuk anak-anak sini," jelasnya.