Inisiatif Nestlé dalam memberikan pelatihan, bantuan teknis, dan dukungan kepada peternak sapi perah rakyat. (Dok. Nestle Indonesia)
Dalam lokakarya tahun ini, peserta diberikan pengetahuan tentang standar terbaru Fresh Milk Sourcing yang di inisiasi Nestlé Global, mulai dari penerapan Regenerative Agriculture, Human Rights, hingga Youth & Agripreneurship Framework. Selain sesi lokakarya, peserta juga akan mengunjungi mitra peternak sapi perah rakyat di Malang, Jawa Timur, untuk belajar langsung mengenai praktik pengelolaan limbah ternak (manure management system) serta mengunjungi fasilitas produksi susu PT Nestlé Indonesia di Pabrik Kejayan. Lokakarya tahun ini akan ditutup dengan Soil Health Training.
Dalam kegiatan di hari pertama ini, hadir juga Kementerian Koordinator bidang Pangan Republik Indonesia yang diwakili Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan, Karsan. Ia menyampaikan bahwa susu adalah salah satu komoditas pangan strategis yang berperan dalam meningkatkan gizi, mendukung kesehatan, serta menggerakkan roda ekonomi sektor peternakan dan industri olahan.
"Saat ini ketersediaan susu di Indonesia masih ditopang dengan impor, mengingat peternak baru mampu memenuhi 20 persen kebutuhan susu nasional. Di tengah tantangan yang ada, seperti fluktuasi produksi dan ketergantungan impor, kita perlu solusi yang terstruktur untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal, membangun kemitraan yang lebih kuat antara peternak dan industri pengolahan, serta memperkuat ekosistem pendukung, mulai dari distribusi hingga kebijakan tarif dan insentif. Kami mengapresiasi peran PT Nestlé Indonesia yang telah menjalin kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur sejak 1975. Nestlé telah bekerja sama dengan sekitar 14.000 peternak melalui 27 koperasi susu, menyerap sekitar 350.000 liter susu segar setiap hari," terangnya.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan rantai pasok susu segar yang efisien, inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berkontribusi dengan pemikiran inovatif, solusi berbasis data, serta langkah-langkah konkret yang dapat memperkuat rantai pasok susu segar di Indonesia.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia, Sufintri Rahayu yang menyampaikan bahwa pihaknya menggunakan potensi makanan guna meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang. Tahun ini telah genap 50 tahun bahwa PT Nestlé Indonesia bermitra bersama peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Hadirnya AOA Fresh Milk Sourcing Workshop 2025 ini tentunya menjadi motivasi bagi PT Nestlé Indonesia untuk tetap konsisten dan berkomitmen pada pengadaan bahan baku yang berkelanjutan
"Saya berharap kemitraan yang telah terjalin dapat turut meningkatkan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia. Ketika kami membuka Pabrik Bandaraya di Jawa Tengah, kami turut memulai kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Tengah untuk mendapatkan pasokan bahan baku susu segar bagi Bandaraya. PT Nestlé Indonesia pro investasi di Indonesia dan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia," ujarnya.