Nestapa Awal Tahun, Bertahan di Tengah Gelombang PHK

Surabaya, IDN Times - 2024 menjadi tahun yang pahit bagi Fitria Madia (28). Ia menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada Agustus 2024 lalu. Fitria yang merupakan User Experience (UX) writer ini sejak tahun 2022 lalu berkarir perusahaan rintisan atau startup. Setelah dua tahun dia bekerja, kabar buruk datang. Sejak Juli 2024, satu per satu rekan kerjanya kena gelombang PHK.
"Layoff gelombang pertama terjadi sekitar akhir Juli. Diumuminnya H-3 kalau gak salah dari last day tanggal 31 Juli 2024. Cukup dadakan. Kalau aku kena gelombang kedua, sebenarnya last day-nya 30 Agustus 2024 dan harusnya diumumkan sekitar H minus seminggu juga. Tapi managerku berbaik hati dan mengumumkan lebih cepat supaya bisa siap-siap," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (11/1/2024). Di divisinya saja, sebanyak 50 persen karyawan jadi korban PHK.
Perusahaan berdalih melakukan PHK karyawannya karena finansial tengah menurun. Beruntungnya, perusahan tempat Fitri bekerja taat peraturan pemerintah. Ia mendapatkan pesangon yang sesuai ketentuan. Pesangon yang diberikan cukup untuknya bertahan hidup selama beberapa bulan ini. Apalagi, dia telah memiliki suami, sehingga kebutuhan hidupnya ditanggung sang suami.
Sejak hari dia kena PHK, Fitri pun tak tinggal diam. Dia berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengah bidangnya. Namun, ia mengakui, mencari kerja di era saat ini cukup sulit. "Lagi banyak PHK juga di mana-mana," tuturnya.