Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Herman alias Abu Difa napi teroris dipindahkan ke Lapas Lamongan. Dok Istimewa

Lamongan, IDN Times - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan menerima limpahan satu narapidana kasus terorisme (napiter) dari Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Cikeas pada Rabu malam (15/3/2023). Napi itu adalah Herman alias Abu Difa. Herman divonis bersalah dan harus menjalani hukuman selama 3 tahun.

1. Herman terlibat bom bunuh diri di Makassar

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Herman merupakan kelompok JAD Makassar. Ia ditangkap oleh Densus 88 pada April 2021, lalu di gudang perusahaan Kosmestik Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Herman saat itu ditangkap bersamaan dengan 55 terduga teroris lainnya, terkait aksi bom bunuh diri di gereja Katedral. 

Kalapas Lamongan, Mahrus saat dikonfirmasi membenarkan pemindahan napi teroris tersebut, Mahrus mengatakan, Herman merupakan teroris jaringan bom bunuh diri gereja Katedral Makassar.

2. Pemindahan napi teroris mendapatkan pengawalan ketat

Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Mahrus menjelaskan, kedatangan napi teroris Herman sendiri mendapatkan pengawalan ketat dari perwakilan Ditjen Pas dan sejumlah anggota Densus 88 dari Mako Brimob. Selanjutnya Herman langsung diterima Lapas Lamongan di ruang registrasi untuk penyelesaian administrasi penerimaan dengan didampingi komandan Jaga Lapas Lamongan. 

"Iya kami kedatangan satu lagi napi teroris atas nama Herman. Napi ini terkait kasus bom bunuh diri gereja," kata Mahrus.

3. Pemindahan Herman juga sudah dilaporkan ke Kemkumham

Herman alias Abu Difa napi teroris dipindahkan ke Lapas Lamongan. Dok Istimewa

Mahrus menerangkan, penerimaan narapidana kasus terorisme ini juga sudah ia laporkan kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Provinsi Jatim melalui Kadivpas Jatim.

"Sudah kita laporkan termasuk pemindahan napi ini juga mendapatkan pengawalan oleh perwakilan dari Ditjen Pas dan juga anggota Densus 88," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team