Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok/ Istimewa

Malang, IDN Times - Kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir mulai memberikan dampak. Salah satunya adalah menurunnya debit air di beberapa sumber air PDAM. Bahkan, di Jawa Timur sendiri sudah ada beberapa daerah yang merasakan dampak kemarau yang terjadi. Beberapa PDAM di daerah seperti Malang, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo mulai mengalami kekeringan. 

1. Perum Jasa Tirta I lepas Air Baku

Dok/ Istimewa

Untuk menanggulangi hal tersebut, pihak Perum Jasa Tirta I Kota Malang sudah menyiapkan skenario penanggulangan. Skenario tersebut berupa melepas air baku ke beberapa bendungan yang ada di Jawa Timur seperti bendungan Sutami dan Wonorejo. Hal itu untuk menambah debit air. 

"Ketersediaan air baku di waduk tersebut masih di dalam pola dan terus dikendalikan. Akan tetapi di hilir Sungai Brantas sudah muncul persoalan persediaan air," beber Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan. 

2. Penguapan tinggi selama kemarau

Dok/ Istimewa

Lebih jauh, Raymond menyebut bahwa penyebab menurunya debit air dibeberapa bendungan tersebut lantaran kemarau. Hal itu mengakibatkan penguapan di area bendungan menjadi lebih besar dari biasanya. Sehingga jika tidak dilakukan tindakan maka bendungan tersebut terancam kekeringan. 

"Selama kemarau, tidak ada hujan di sepanjang sisa tengah di aliran sungai Brantas. Belum lagi penguapanya cukup besar," tambahnya. 

3. Pelepasan air sampai musim penghujan tiba

Dok/ Istimewa

Tindakan pelepasan air baku yang dilakukab oleh Perum Jasa Tirta I ini tak hanya dilakukan secara sporadis. Namun akan terus dilakukan hingga akhir musim kemarau. Agar debit air di beberapa bendungan tersebut bisa tetap terjaga. Termasuk juga di kawasan Sungai Brantas. Pasalnya saat ini debit air di kawasan Sungai Brantas terus mengalami penurunan sebanyak 22 hingga 24 meter kubik per detik. Begitu pula dengan debit air kali Surabaya yang juga menurun 20 meterk kubik. 

"Pelepasan air baku sudah mulai dilakukan kemarin setelah ada keluhan. Mudah-mudahan airnya tidak hilang di jalan karena penguapan tinggi," sambungnya. 

4. Ancam kebutuhan irigasi

Dok/ Istimewa

Di sisi lain, Raymond menyebut bahwa pelepasan air baku tersebut bisa saja berjalan tak maksimal. Sebab, saat ini penguapan air terbilang cukup tinggi. Jika hal itu terjadi, maka ia menyebut harus mengorbankan kebutuhan lain seperti irigasi. Seperti diketahui kebutuhan air untuk irigasi teknis di Jawa Timur seluas 80 ribu hektare dari total irigasi seluas 200 ribu hektare langsung diambilkan dari bendungan. 

"Kalau air baku yang dikirim hilang karena penguapan, maka sektor pemakai air lain harus dikorbankan, misalnya, irigasi diminta mengalah supaya kelebihan airnya bisa dimanfaatkan untuk air minum," tandasnya.  

Editorial Team